Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Niat di Balik Kritik, Sebaiknya Gunakan Pola "Positif-Negatif-Positif"

10 Februari 2021   12:06 Diperbarui: 10 Februari 2021   12:38 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi, Anda melihat dalam pembagian tersebut terjadi ketidakadilan. Ada beberapa kerabat Pak RT yang sebetulnya termasuk mampu, menerima bantuan. Di lain pihak, beberapa orang tetangga Anda yang Anda tahu pasti mereka tergolong tidak mampu, untuk makan sehari-hari saja sudah susah, yang tidak menerima bantuan.

Anda ingin menyampaikan keberatan ke Pak RT atas kondisi yang menurut Anda tidak adil itu. Bagaimana caranya? Pertama, mulai dengan menyatakan hal yang positif, berupa pujian atau dukungan atas program sang ketua RT yang cepat dalam mendistribusikan bantuan.

Kedua, baru masuk topik spesifik tentang kelemahan dalam pelaksanaannya. Anda tidak perlu mengatakan ini tidak adil (meskipun Anda sudah merasa geram, karena adil atau tidak, bisa dianggap sebagai opini pribadi). Yang Anda perlu paparkan hanyalah bukti bahwa beberapa tetangga Anda kehidupannya sangat susah dan tidak menerima bantuan.

Sebaliknya, sampaikan pula bukti adanya kerabat RT yang tergolong mampu, namun malah menerima sembako. Gaya kalimatnya tidak usah emosi, berprasangka baik saja, mungkin Pak RT tidak punya data yang akurat, atau mungkin ada ketidaksengajaan. 

Ketiga, ditutup dengan hal positif lagi dengan menekankan bahwa Pak RT diyakini pasti punya itikad baik untuk melakukan koreksi. Jadi, untuk penyaluran bantuan tahap berikutnya, beliau akan membantu tetangga yang belum kebagian, atau berusaha mengumpulkan sumbangan, agar untuk tahap sekarang pun, si tetangga juga terbantu.

Nah, pola positif-negatif-positif tersebut, akan efektif bila didasarkan atas niat baik, niat untuk memperbaiki keadaan, bukan menghancurkan. Jika niatnya sudah tidak baik, tulisan ini menjadi tidak relevan, karena kalimatnya akan negatif semua.

dok. qerja.com
dok. qerja.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun