Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hati-hati Bila Hubungan Diawali dengan Kekaguman yang Berlebihan

17 Juli 2021   18:00 Diperbarui: 17 Juli 2021   19:08 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agar bisa mengelompokkan seseorang yang ditaksir secara pas, ketika belum lama berkenalan yang berbuntut dengan munculnya kekaguman, jangan buru-buru ingin jadian. Jalani saja dulu sebagai teman akrab.

Jika ada rasa kagum berlebihan pada pasangan, justru menjadi alarm untuk waspada. Contoh kekaguman berlebihan tersebut, bila semuanya terlihat bagus, tanpa menemukan satu pun aspek negatif dari si pujaan hati.

Ingat kembali rumusnya bahwa tak ada manusia yang sempurna. Agar kemudian tidak menyesal, harus ditemukan kelemahannya.

Makanya, pasang mata lebih jeli, pasang telinga lebih lebar, untuk mendeteksi sisi tidak enak dari karakter si pasangan. Setelah itu baru ditimbang-timbang, apakah masih termasuk dapat ditoleransi atau tidak.

Justru, bila bisa mengetahui langsung bagaimana seseoang marah, kecewa, sedih, dan sebagainya, akan lebih baik. Sehingga, waktu nanti sudah berumah tangga, secara mental tidak lagi bikin kaget dan sudah tahu cara mengatasinya.

Sebagai penutup, tulisan ini menambahkan yang terkait dengan makin banyaknya WNI yang menikah dengan WNA. Hal ini antara lain juga didukung oleh gampangnya perkenalan melalui media sosial.

Nah, hubungan beda negara tersebut sebetulnya banyak mengandung sisi positif, sepanjang kedua belah pihak bisa menerima perbedaan budaya dan bahasa, dan mungkin juga perbedaan agama. 

Tapi, sekali lagi, jika diawali dengan kekaguman berlebihan, seolah-olah orang bule pasti lebih hebat, lihat lagi uraian di atas, maksudnya harus hati-hati.

dok. cosmopolitan.co.id
dok. cosmopolitan.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun