Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Laporan Dana Kampanye, Langkah Awal Mendeteksi Integritas Paslon

16 November 2020   14:05 Diperbarui: 16 November 2020   16:41 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, sosialisasi dan edukasi bagi paslon beserta tim pendukungnya oleh pihak terkait, perlu ditingkatkan lagi, karena harus diakui, budaya mencatat penerimaan dan pengeluaran uang bagi masyarakat kita, memang masih rendah.

Namun demikian, perlu diingat bahwa paslon bukanlah orang awam. Berani mencalonkan diri berarti merasa mampu jadi pemimpin. Maka, paslon yang tidak paham atau tidak peduli soal aliran dana masuk dan dana keluar untuk kepentingan kampanyenya sendiri, diragukan kapasitasnya untuk jadi pemimpin yang baik. Bukankah seharusnya mereka bisa belajar secara cepat?

Apalagi bila sinyalemen Kompas betul adanya, bahwa ada paslon yang tidak transparan dalam laporan dana kampanye, sengaja menutup-nutupi, dan membuat laporan bohong, maka tak pelak lagi, ini merupakan indikasi awal tentang integritasnya yang rendah.

Bila saja masyarakat sudah semakin matang dalam menentukan pilihan dalam pilkada, harusnya parameter utama yang dipakai sebagai penentu bukanlah gelar akademis yang panjang, bukan kepintaran mengumbar janji manis, bukan pula yang royal membagi sembako.

Justru integritas paslon yang sebaiknya betul-betul dicermati. Paslon yang tidak jujur, tidak patuh terhadap ketentuan yang berlaku, alamat nantinya akan gampang berperilaku korup. Akhirnya yang akan rugi, masyarakat banyak juga. Camkanlah, pilihan masyarakat akan menentukan masa depan daerah masing-masing.

dok. lampost.co
dok. lampost.co

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun