Biden diperkirakan akan fokus menangani permasalahan dalam negeri dan hal besar yang paling mendesak adalah mengendalikan laju penularan Covid-19 yang sekarang sudah berada pada tahap yang sangat membahayakan. Maka ketegangan perang dagang antara AS dan China akan sedikit mereda.Â
Namun, isu perang dagang yang mereda itu ibarat pedang bermata dua bagi Indonesia. Positifnya, pasar keuangan global diharapkan lebih stabil, yang akan mendorong nilai komoditas global menjadi lebih baik. Dalam hal ini, ekspor Indonesia ke AS diharapkan akan meningkat dan sekaligus nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan sedikit menguat.
Adapun negatifnya, usaha besar-besaran pemerintah Indonesia untuk menarik investor asing, antara lain dengan mengincar secara khusus perusahaan-perusahaan asing di China yang berniat merelokasi pabriknya ke negara lain, kemungkinan tidak akan seperti yang diharapkan. Soalnya, dengan meredanya perang dagang AS-China, niat untuk merelokasi mungkin akan kendor.
Jadi, Biden tampaknya akan membawa dunia menjadi lebih tenang. Tapi di dalam negerinya sendiri, Biden bukannya tanpa "musuh". Tampaknya, Biden perlu menemukan cara untuk merangkul kelompok menengah ke atas dan juga korporasi agar ikhlas dikenakan pajak yang lebih besar.