Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kenapa Partai Islam Belum Pernah Menang Pemilu?

18 November 2020   06:11 Diperbarui: 18 November 2020   06:20 1692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu media massa juga diramaikan berita kiprah Habib Rizieq Shihab (HRS) setelah kembali berada di tanah air. HRS digadang-gadang menjadi calon kuat untuk maju pada pilpres 2024 mendatang. Namun, sejauh ini tidak jelas HRS akan menggunakan partai mana sebagai kendaraan politiknya, mengingat organisasi yang dipimpinnya, Front Pembela Islam (FPI), bukanlah partai politik.

Selain semakin bergairahnya partai Islam dan juga individu tertentu seperti HRS, harus diakui pula, kesadaran masyarakat muslim di tanah air dalam mendalami agama juga semakin meningkat. Sebagian di antaranya berprinsip seolah-olah wajib untuk memilih partai Islam.

Masalahnya, dengan demikian banyaknya partai Islam, bukan hal yang gampang untuk memilih mana yang paling Islami. Boleh jadi menurut warga Nahdlatul Ulama (NU), PKB-lah yang paling Islami, namun tidak begitu menurut warga Muhammadiyah.

Maka, pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini bukan hal yang sulit untuk dijawab. Kenapa partai Islam belum pernah menang? Ya, karena partai Islamnya banyak. Coba kalau semuanya bersatu, tidak terlalu sulit untuk menjadi partai terbesar di Indonesia.  Sayangnya itu seperti mustahil terjadi, kecuali ada keajaiban. Too good to be true.

dok. muhidindahlan.radiobuku.com
dok. muhidindahlan.radiobuku.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun