Adapun Museum Fatahillah yang dikelola Pemprov DKI Jakarta, yang tidak jauh dari Museum Bank Indonesia, memang selalu ramai. Tapi hanya ramai di halamannya yang luas sekadar untuk berfoto dengan latar belakang gedung yang berarsitektur era kolonial yang menawan, bukan untuk melihat koleksi museum.
Perkembangan terbaru, museum yang dikelola secara profesional oleh pihak swasta, dan memang dimaksudkan untuk meraup keuntungan dari penjualan tiket masuk yang mahal, sudah ada contoh suksesnya, yakni Museum Angkut di Batu, Jawa Timur. Inilah museum modern yang menjadi salah satu objek wisata unggulan.

Sambil memperingati HMN, tak ada salahnya memberi masukan kepada para pengelola museum dan pihak lain yang berkaitan, agar lebih meningkatkan fungsi rekreasi dari sebuah museum, bukan sekadar fungsi edukasi semata. Toh, kalaupun dianggap sebagai bagian dari objek wisata, sebut saja sebagai wisata edukatif.
Sangat disayangkan bila jumlah museum yang relatif banyak di negara kita (di Jakarta saja lebih dari 60 museum), hanya diminati oleh segelintir orang. Selamat Hari Museum Nasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI