Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyoal Biaya Tenaga Kerja, Ketimpangan Penggajian, dan Keterbukaan Perusahaan

7 Oktober 2020   19:07 Diperbarui: 8 Oktober 2020   07:21 1533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tenaga kerja dalam sebuah perusahaan (Aloysius Jarot Nugroho/Antara)

Dalam hal ini yang dipakai sebagai gaji tertinggi adalah gaji direktur utama, sedangkan gaji terendah, gaji yang diterima office boy (OB) atau pekerja lain yang setara.

Kenapa demikian timpang? Ya, itulah dampak dari mekanisme pasar.

Sang Dirut bila tidak digaji mahal, bisa dibajak perusahaan pesaing. Sementara OB kalau tidak puas dengan gajinya yang setelah dipotong mungkin tidak lagi sebesar UMR, silakan keluar, masih ribuan orang di luar sana yang mau menggantikan. 

Itulah yang namanya "pasar" tenaga kerja. Karena tenaga tanpa keahlian melimpah, dihargai dengan murah, tapi manajer bertangan dingin yang bisa menyulap perusahaan rugi jadi untung, dihargai dengan sangat mahal saking langkanya.

Tapi apa betul, negara kita yang ber-Pancasila ini menginginkan mekanisme pasar seperti itu? Maka, sangat diharapkan kesadaran para pejabat tinggi di berbagai perusahaan untuk mengurangi ketimpangan penggajian.

Contohnya, gaji direksi jika dinaikkan 10 persen, harus pula dengan konsekuensi menaikkan gaji semua pekerja dengan persentase yang sama. Jika perlu semakin rendah jabatannya, semakin besar persentase kenaikannya, agar ketimpangan dipersempit.

Bila kebijakan tersebut akan merugikan perusahaan, anggaran kenaikan gaji direksi dan pejabat tinggi lainnya dialokasikan ke semua pekerja, meskipun masing-masing hanya bisa naik, katakanlah 0,5 persen. 

Atau bila kondisi keuangan perusahaan tidak memungkinkan dan harus memacu semangat semua pekerja untuk lebih produktif serta memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan agar perolehan laba meningkat, ya ungkapkan secara terbuka kepada semua pekerja. 

Lalu sepakati bersama, jika perolehan laba meningkat, semua pekerja akan kecipratan dengan sistem yang mempersempit ketimpangan. Dengan demikian, pekerja rendahan pun akan giat bekerja.

Sesama pekerja akan saling mengingatkan dan saling mengawasi agar tidak ada temannya yang korupsi. Karena bila satu orang saja yang korupsi, sama saja dengan mengorbankan bonus laba yang seharusnya dibagikan kepada semua pekerja.

Intinya, manajemen harus berani buka-bukaan mengungkapkan isi perut perusahaan. Tak perlu rahasiakan gaji para pejabat tinggi karena takut akan terjadi kecemburuan sosial. Jelaskan alasan rasionalnya, kenapa gaji pejabat harus tinggi, bila pejabat itu mampu mencetak tambahan keuntungan buat perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun