Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Sensus Penduduk dan Kisah Nelangsa Kaum Marjinal

10 Oktober 2020   13:04 Diperbarui: 13 Oktober 2020   11:20 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di banyak negara maju, sensus penduduk dilakukan sekali 5 tahun. Tapi, untuk kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari banyak sekali pulau yang pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Maka dalam Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus, disebutkan bahwa kegiatan Sensus Penduduk dilakukan sekurang-kurangnya setiap sepuluh tahun.

Artinya, bila mau sekali 5 tahun, boleh-boleh saja. Hanya harus dipertimbangkan dengan kemampuan keuangan negara. Perlu diketahui, untuk sensus tahun ini telah dianggarkan biaya sebesar Rp 4 triliun.

Dari hasil sensus 2010, jumlah penduduk Indonesia tercatat  sebanyak 237.556.363 orang. Tahun ini, para pakar memperkirakan jumlah penduduk Indonesia menjadi sekitar 267 juta jiwa. Berapa angka pastinya, kita tunggu hasil sensus tahun ini.

Tapi apakah itu betul-betul pasti? Ya, paling tidak, sudah mendekati kepastian dengan margin of error sangat kecil, mengingat masih ada kaum marjinal yang tidak mau didatangi petugas sensus atau yang tidak ditemukan petugas.

Terlepas dari apapun hasilnya, apresiasi yang setinggi-tingginya pantas dialamatkan kepada para petugas sensus yang tak kenal lelah melaksanakan tugasnya, terutama yang menyasar kaum marjinal, di tengah pandemi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun