Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kepikunan Jangan Anggap Sudah Waktunya bagi Orang Lanjut Usia

7 September 2020   07:10 Diperbarui: 7 September 2020   07:08 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. shutterstock, melalui tempo.co

Hal lain yang perlu dibiasakan sejak muda dan diteruskan meskipun telah pensiun, adalah kegiatan berkumpul bersama keluarga, kerabat atau teman. Soalnya bila muncul rasa kesepian, kesendirian, ataupun perasaan tidak dihargai yang berlangsung kronik atau menahun, akan turut memicu damensia.

Jangan heran melihat ibu-ibu yang rutin ikut berbagai kelompok arisan, sering berjalan-jalan dengan teman kelompok arisan atau teman kelompok pengajiannya, akan lebih sehat ketimbang ibu-ibu yang tidak atau jarang berkumpul dengan teman-temannya.

Di lain pihak, anak dan cucu yang menjaga orang tua atau kakek-neneknya, banyak yang tidak sabar, bila yang dijaga sudah menderita damensia. Sering bapak atau ibu yang damensia mengaku belum makan dan meminta anaknya menyiapkan makanan, padahal sebelumnya sudah dua kali makan dalam waktu berdekatan.

Bahkan tidak jarang, antara anak dan orang tua terlibat pertengkaran karena sudah tidak nyambung jika terlibat dalam pembicaraan. Akhirnya ada anak yang tega menyerahkan orang tuanya untuk dititipkan di panti jompo, sesuatu yang sebetulnya dihindari dalam budaya di negara kita.

Intinya, bagi yang masih muda, rajinlah membiasakan diri melakukan beberapa hal yang telah ditulis di  atas agar saat lansia kelak tidak terkena damensia. Jangan sampai beranggapan bahwa damensia merupakan hal yang dimaklumi dan terjadi secara alami bagi semua orang tua. Anggapan yang keliru menghasilkan tindakan yang keliru.

dok. shutterstock, melalui tempo.co
dok. shutterstock, melalui tempo.co
.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun