Keluarga yang sakinah akan melahirkan anak-anak yang saleh dan salehah sebagai investasi buat akhirat kelak, karena dari doa anak yang saleh akan mengalir pahala bagi kedua orang tuanya, meskipun orang tua itu sudah meninggal.
Meskipun suami menjadi "imam" dalam arti pemimpin rumah tangga, prinsip keadilan dan kesetaraan menjadi hal penting yang memperkokoh fondasi rumah tangga. Penjabarannya adalah serba saling, seperti saling menghargai, saling pengertian, saling memegang teguh komitmen perkawinan, saling menyayangi dengan tulus, dan sebagainya.
Jika fondasi sudah kokoh, badai pandemi justru membawa hikmah, menggali ide baru yang bersifat terobosan agar dapur tetap berasap. Bukankah generasi yang lebih terdahulu yang hidup di zaman awal kemerdekaan dan di sekitar tahun 1965, banyak yang sudah membuktikan ketangguhannya.
Hanya dengan memakan nasi jagung dan bulgur, generasi terdahulu berhasil mencetak generasi yang lebih mapan, dalam arti lebih sukses secara ekonomi. Jika sekarang ekonomi kembali terganggu dihantam badai pandemi, tak selayaknya membuat rumah tangga jadi terpecah berkeping-keping.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H