Sebetulnya gas boleh-boleh saja, asal tidak kekencangan. Tapi yang memainkan rem harusnya masyarakat itu sendiri yang betul-betul mematuhi protokol kesehatan. Atau pemerintah semakin memperbanyak petugas yang melakukan pengawasan.
Kondisi yang kita inginkan adalah ketika masing-masing warga secara otomatis melakukan 3M. Setiap mau bepergian, otomatis menggunakan masker, seperti halnya otomatis memakai sepatu atau sandal. Ketika melihat ada keramaian, otomatis menjaga jarak, 1 atau 2 meter dengan orang lain. Ketika memegang sesuatu yang diperkirakan bekas dipegang orang lain, otomatis mencuci tangan dengan hand sanitizer yang selalu dibawa ke mana-mana.
Adapun tugas pemerintah memang harus sebanyak mungkin menjaring warga yang harus dites untuk menemukan pasien positif Covid-19 yang masih bersembunyi dalam fenomena gunung es. Setiap ada satu warga yang positif, harus dilacak pula siapa saja yang melakukan kontak dengan warga tersebut, untuk juga dites.Â
Terhadap pasien yang melakukan isolasi mandiri, dilakukan pengawasan untuk memastikan isolasi tersebut berjalan dengan efektif. Sedangkan yang dirawat di rumah sakit, diberikan pelayanan sebaik-baiknya hingga sembuh kembali.
Maka, bila jumlah pasien positif makin bertambah setiap harinya, tidak perlu kaget, kalau itu dihasilkan karena jumlah yang dites semakin banyak. Polemik gas dan rem sebaiknya juga tidak diperpanjang, bila masyarakat berdisiplin menjaga kesehatannya masing-masing dan pemerintah berdisiplin mengawasinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H