Maka ketegasan OJK sangat diperlukan dalam mengatasi bila misalnya ada perselisihan antara Bosowa dan Kookmin tersebut. Soalnya, hingga tulisan ini ditulis, belum juga jelas bagaimana realisasi dari penambahan modal yang pasti sangat diperlukan oleh manajemen Bukopin dalam menyehatkan banknya kembali.
Jangan karena dua gajah bertarung, investor pemegang saham publik kelas receh menjadi korban. Demikian pula para penabung yang antre mengambil uangnya, juga menjadi korban, karena di sejumlah ATM Bukopin, nasabah tidak bisa menarik uangnya (baliexpress.jawapos.com, 25/6/2020).
Namun bagaimanapun kisruhnya Bukopin, prospeknya masih relatif bagus. Kalau tidak, tentu Kookmin tidak tertarik untuk menyuntikkan dananya. Namun sekali lagi ketegasan OJK dan penjelasan LPS sangat diperlukan untuk menenangkan masyarakat, khususnya nasabah Bank Bukopin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H