Kenapa pemerintah beberapa kali merevisi CB? Semuanya diduga kuat karena ketidakpercayaan pemerintah, bila tetap CB, akan digunakan untuk mudik oleh para pegawai. Padahal banyak lho pegawai yang sadar untuk tidak mudik karena kesadaran sendiri, bukan karena takut dinilai tidak disiplin.
Contoh lain adalah yang dialami istri saya sendiri. Saya heran, istri saya yang sudah mendekati usia pensiun sebagai guru di salah satu SMA negeri di Jakarta Selatan, di hari lebaran  pun wajib mengirimkan foto selfienya. Katanya sebagai bukti bahwa tidak mudik, karena foto tersebut memakai aplikasi yang bisa mendeteksi di mana seseorang berfoto.
Masyarakat kita memang masyarakat yang distrust. Bahkan seorang gadis yang menerima pernyataan cinta dari seorang pria yang mengaku bujangan, harus hati-hati, meskipun si gadis juga naksir ke si pria itu.
Harus diselidiki dulu apakah cintanya tulus. Kalaupun tulus, selidiki lagi latar belakangnya, jangan-jangan ia sudah punya istri. Orang bertampang baik-baik, bahkan sering mengutip ayat suci, bukan jaminan. Banyak juga yang menipu dengan dalih agama.Â
Konon, kata pakar sosiologi, masyarakat yang distrust, yang antar sesamanya tidak saling percaya, adalah masyarkat yang sakit. Betulkah itu?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI