Berita tentang bencana pandemi Covid-19 di tanah air tak semuanya berbau negatif, sehingga tidak menambah rasa cemas kita. Ternyata selain hebatnya perjuangan para dokter, perawat, dan semua pihak yang terlibat di garis depan merawat pasien yang terpapar Covid-19, pantas pula diacungi jempol, betapa semakin bertumbuhnya solidaritas sosial di tengah masyarakat kita.
Bahkan bila kita menelusuri sejumlah berita terkait di dunia maya, lembaga pengamat internasional pun mengakui bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang dermawan, sangat gampang hatinya tersentuh untuk memberikan bantuan yang diperlukan  dalam penanganan Covid-19.Â
Selain menyumbangkan alat pelindung diri (APD) dalam versi lengkap bagi para petugas kesehatan, atau APD terbatas berupa masker dan hand sanitizer bagi masyarakat umum, sumbangan berupa sembako dan uang tunai atas dasar prakarsa masyarakat, Â juga makin banyak terkumpul dan terdistribusikan.
Jauh sebelum maraknya penggunaan media sosial, media massa arus utama di negara kita sudah punya budaya bergerak cepat menghimpun dana bantuan dari para pembaca media cetak atau pemirsa stasiun televisi tertentu.
Kelompok Kompas Gramedia (KKG) sebagai misal, dengan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) menjadi salah satu yang terdepan dalam menghimpun dan menyalurkan bantuan kepada korban bencana, tanpa membeda-bedakan korban atas dasar suku, agama, atau identitas lainnya.
Dalam menyalurkan bantuan, DKK aktif langsung terjun ke bawah untuk memastikan bantuan yang diberikan betul-betul berupa barang yang dibutuhkan para korban, dan sampai ke tangan orang yang layak untuk menerima bantuan.
Untuk masyarakat kelas bawah yang terganggu mata pencahariannya karena dampak Covid-19, DKK juga menggandeng organisasi masyarakat di lokasi yang dituju, seperti pengurus masjid, pengurus gereja, atau pihak lain yang dapat dipercaya.
Nah, sekarang di era media sosial ini, begitu banyak muncul kreativitas dari individu tertentu, baik public figure maupun masyarakat biasa. Dengan memanfaatkan jaringan teknologi, masyarakat sangat dimudahkan dalam memberikan bantuan, cukup melalui gawai saja.
Sejumlah artis melakukan konser dari rumah dalam rangka penggalangan dana. Banyak pula artis yang melelang baju kesayangannya yang pernah dipakai saat konser, alat musik yang bersejarah dalam kariernya, atau benda lain, juga untuk menggalang dana yang nantinya diteruskan bagi upaya penanganan Covid-19.
Demikian pula para atlet. Pemain sepak bola yang cukup punya nama di tanah air melelang jersey klub yang dibelanya atau jersey timnas yang pernah digunakannya dalam pertandingan bersejarah.Â
Banyak lagi bentuk kreativitas lain yang terlalu panjang kalau ditulis di sini satu persatu. Ringkasnya, tanpa harus menunggu pemerintah pusat atau pemerintah daerah, justru  masyarakat kita bergerak lebih cepat. Inilah salah satu bukti kita memang bangsa yang dermawan.