Syukurlah dua hari kemdian, Rabu (22/4/2020) mulai ada lagi yang komen di grup, setelah ada yang memulai ucapan permohonan maaf sehubungan memasuki bulan suci Ramadan. Bahkan Uni ikut mengirim berita tentang dahsyatnya kekuatan bila rutin membaca Al Quran setiap subuh.
Alhamdulillah, tanpa diminta Uni bercerita di grup bahwa kondisi anaknya semakin membaik dan berharap doa dari semua anggota grup untuk kesembuhannya. Tentu saja saya segera menuliskan doa dimaksud dan sekaligus mengaminkan doa dari yang lain.
Begitulah, ternyata keriuhan obrolan di grup WA punya normanya sendiri. Boleh-boleh saja bikin heboh, tapi jangan ketika ada teman yang lagi dilanda perasaan gundah. Â Tapi senyap sama sekali juga menurut saya kurang tepat. Tak perlu yang lucu-lucu, sekadar mengirim doa, rasanya perlu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H