Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

BI Siap Membiayai Defisit Anggaran Negara Gara-gara Dihantam Covid-19

13 April 2020   07:00 Diperbarui: 13 April 2020   08:05 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja stress test itu menjadi sangat relevan saat ini, ketika badai virus corona yang menghantam ke seluruh penjuru dunia telah menggoyahkan perekonomian banyak negara, termasuk Indonesia. 

Gampang diduga, akibat menyebarnya virus tersebut, kegiatan perekonomian menurun drastis. Banyak perusahaan yang gulung tikar yang bisa berlanjut dengan PHK massal atas para karyawannya. 

Di negara kita, perusahaan yang gulung tikar itu biasanya mendapatkan kucuran kredit dari perbankan nasional. Tentu ujung-ujungnya kredit macet di perbankan akan naik tajam. Inilah pukulan telak yang paling ditakuti kalangan perbankan.

Jangan berharap pihak bank bisa bermanja-manja dengan meminta BI menyalurkan BLBI lagi. Tapi berita terbaru, BI sekarang telah menyiapkan dana yang besar bukan membantu perbankan, melainkan membantu pemerintah yang diperkirakan akan mengalami defisit anggaran.

Seperti ditulis Kompas, Sabtu (4/4/2020), dalam Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) Nomor 1 Tahun 2020  tentang  Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk penanganan pandemi Covid-19, BI punya kewenangan baru sebagai LLR untuk membiayai defisit anggaran negara. 

Peran tersebut belum pernah dijalankan BI sejak era reformasi dimulai dan baru sekarang BI diperbolehkan  membeli surat utang negara di pasar perdana untuk kepentingan fiskal. Hal ini bisa juga ditafsirkan bahwa BI memberi utang secara langsung kepada pemerintah.

Artinya, BI yang selama ini lebih menomorsatukan penyelamatan dari sisi moneter, seperti menyalurkan BLBI di atas, sekarang juga dituntut berperan besar dari sisi fiskal. Meskipun BI sebagai institusi tetap bersifat independen, bebas dari intervensi pemerintah.

Memang tidak dijelaskan berapa besar kemampuan BI dalam menambal anggaran negara yang mungkin saja akan berdarah-darah sepanjang tahun ini. 

Semakin lama kita diserang oleh wabah virus corona, akan semakin menguras kas negara. Akhirnya berujung pada pertanyaan, seberapa besar kemampuan BI menyerap surat utang yang diterbitkan pemerintah.

Tapi bagaimanpun juga, langkah BI sudah tepat. Sekiranya pemerintah berutang ke luar negeri seperti yang sering terjadi selama ini, bisa jadi  sudah tidak gampang lagi. Bukankah semua negara juga mengalami hal yang sama, terlebih lagi negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan berbagai negara di benua Eropa.

Bisa juga pemerintah menjual surat utang dan di lempar ke pasar internasional untuk dibeli oleh para fund manager yang megelola dana pihak swasta asing. Namun jangan berharap akan laris, kalau tidak memasang suku bunga tinggi yang artinya menambah beban pemerintah lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun