Ketika menulis artikel ini, saya tengah menunggu jawaban semua mahasiswa atas tugas yang sudah saya sampaikan di aplikasi. Mudah-mudahan saja tidak ada masalah teknis yang memperlambat saya dalam memeriksa jawaban mahasiswa nantinya.
Ketakutan salah pencet, tampilan di layar yang tiba-tiba berubah, dan hal ecek-ecek lain yang menyebalkan, membuat orang gaptek macam saya sering tidak nyaman dengan segala yang berbau "e-" seperti e-learning, e-banking, e-commerce, dan sebagainya.
Saya tidak tahu pengalaman mereka yang lebih tua ketimbang saya, karena di tempat saya mengajar banyak juga dosen yang berusia di atas 60 tahun Bahkan ada beberapa orang yang sudah di atas 70 tahun.
Mungkin bukan soal usia. Yang jelas sekarang ini bagi siapapun juga, termasuk yang berkarir sebagai guru, dosen, penceramah agama, dan sebagainya, mutlak untuk menambah kompetensinya.
Kompetensi di sini bukan semata-mata di disiplin ilmu yang ditekuninya, namun juga kompetensi di bidang teknologi, paling tidak sebagai pengguna. Tak ada lagi tempat bagi mereka yang gaptek atau gagap teknologi.
Jadi mau tak mau saya harus lebih sering berlatih, membiasakan diri dalam menggunakan berbagai aplikasi, jika tidak ingin tergilas oleh kemajuan teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H