Di lantai bawahnya menjadi tempat menginap yang terbagi dalam banyak kamar, dan lantai atas sebagai ruang pertemuan dengan daya tampung ratusan orang.
Ada satu area tematik lagi yang sedang digarap, waktu saya ke sana belum mulai beroperasi, yakni bertema Jepang. Selain itu masih terdapat sejumlah wahana permainan, termasuk bagi yang ingin menikmati naik perahu berkeliling sungai buatan yang tertata rapi. Banyak pula tempat makan atau sekadar warung kopi dan makanan kecil.
Kepopuleran Lembah Harau akhir-akhir ini memang sangat didukung oleh seringnya diliput oleh stasiun televisi nasional. Sering pula para artis terkenal yang mengunggah foto mereka saat lagi berlibur di Harau di media sosial.Â
Jadi bila seseorang mau mencari informasi tentang Lembah Harau melalui media daring, akan bermunculan foto-foto yang menawan, membuat yang belum pernah ke sana akan memasang target untuk segera berkunjung. Tentu setelah PSBB dicabut.
Pada event lomba balap sepeda bertaraf internasional, Tour de Singkarak, November 2019 lalu, salah satu etapenya mengambil lokasi start di Lembah Harau. Tak heran kalau nama Lembah Harau mulai dikenal dunia dan berhasil menarik kedatangan sejumlah turis asing.
O ya, Lembah Harau juga menjadi tempat favorit untuk melakukan acara reuni alumni sekolah tertentu yang lagi marak sejak beberapa tahun terakhir ini, seiring dengan semakin mudahnya mengumpulkan teman-teman lama melalui media sosial.
Kalau perlu tiket masuk beberapa zona pun dipungut sekaligus. Di tiket tersebut sudah ada bagian yang gampang disobek bertuliskan zona wisata atau fasilitas yang sudah termasuk dalam harga tiket. Contohnya, begitu masuk Kampung Eropa, petugas di gerbang masuk hanya perlu menyobek sebagian tiket yang bertuliskan Kampung Eropa.Â
Semoga pandemi Covid-19 cepat berlalu dan pengunjung Lembah Harau kembali ramai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H