Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Para Jurnalis, Jangan Pernah Berhenti Menambah Ilmu

9 Februari 2020   11:13 Diperbarui: 9 Februari 2020   11:08 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, trik untuk "menyulap" laporan keuangan itulah yang disebut dengan window dressing. Para analis banyak yang memahami trik-trik dalam laporan keuangan, makanya direksi perusahaan sangat hati-hati menghadapi analis.

Tapi tidak begitu dengan para jurnalis, walaupun mereka jurnalis di bidang ekonomi. Rata-rata para jurnalis adalah lulusan S1 dari berbagai disiplin ilmu. 

Namun itu saja tidak cukup. Jurnalis harus rajin membaca. Akan lebih baik lagi bila media tempat jurnalis bekerja, memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau kursus singkat, minimal sekali setahun.

Tentu ini tidak hanya berlaku pada jurnalis bidang ekonomi saja. Pada hakikatnya semua jurnalis dituntut untuk tidak pernah berhenti menimba ilmu.

Dengan demikian kontribusi para jurnalis dalam mencerdaskan bangsa dan juga memberikan masukan yang konstruktif kepada pemerintah, dunia usaha, atau pihak lainnya, akan lebih meningkat.

Jangan gampang terlena dengan predikat pers sebagai pilar demokrasi keempat, setelah lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Predikat itu akan terpelihara bila pers memang membuktikan diri punya kemampuan setara dengan tiga pilar yang utama.

Memang sekarang ini, beberapa media besar seperti grup Kompas Gramedia, grup Majalah Tempo, punya jurnalis yang berkualitas, karena sering diberi kesempatan menambah pengetahuan.

Tapi secara keseluruhan, para jurnalis di negara kita perlu memacu diri untuk meningkatkan kemampuannya, terutama dengan terus menerus belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun