Apa yang kita bicarakan? Ambil contoh waktu kita membersihkan kepala. Dengan anggapan di dalam kepala itu terdapat otak, ungkapkan saja betapa cintanya kita pada otak tersebut.
"Hei otakku, aku sungguh mencintaimu. Aku bangga padamu. Kau cerdas sekali, kau adalah aset penting yang akan kujaga selalu. Aku yakin kau akan semakin rajin belajar atau berdiskusi dengan orang-orang hebat, untuk menambah ilmu. Karir kau pasti semakin cerah", begitu kira-kira mantra SL yang kita ucapkan.
Nah, kita bisa berimajinasi mantra apa yang akan kita ucapkan setulus hati sebagai ungkapan cinta kita untuk mata, telinga, hidung, bibir, leher, dada, perut, tangan, kaki, punggung, pinggang, dan maaf, juga organ intim kita sendiri.Â
Kalimat mantra boleh saja berbeda-beda antar setiap orang. Tapi standarnya paling tidak mencakup dua hal. Pertama, betapa kita mencintai bagian tubuh kita itu. Kedua, harapan kita dengan cinta tersebut, bagian tubuh itu akan berperan positif untuk menggapai impian kita.
Untuk yang pertama dapat ditafsirkan sebagai ungkapan rasa syukur pada Sang Pencipta dan tekad kuat kita untuk merawat dengan sebaik-baiknya.Â
Sedangkan yang kedua dapat pula ditafsirkan sebagai doa kepada Sang Pencipta dan tekad kuat kita untuk menggapai apa yang menjadi impian kita.Â
Contoh bagian pertama untuk tangan, kita katakan betapa cintanya kita pada bagian tubuh yang rajin bekerja itu dan kebanggaan atas karya yang telah dihasilkannya.
Untuk bagian kedua, kita minta tangan itu untuk lebih produktif bekerja dan semakin banyak menghasilkan karya yang bermanfaat bagi orang lain atau yang membawa kita ke puncak karir.
Seperti itulah cara bekerja mantra SL. Mungkin ada yang berpikiran, kok kayak main-main saja? Ya, kalau kita anggap main-main, bisa saja, dan hasilnya pun sekadar permainan.
Namun kalau kita serius melakukan dengan penuh penghayatan, dan karena selalu diulang-ulang setiap hari sehingga menjadi kebiasaan, suatu saat kelak, akan mendatangkan manfaat yang luar biasa.
Betapa tidak, bukankah mantra itu menyimpan tekad kita buat merawat semua anggota tubuh dengan sebaik-baiknya? Inilah modal yang tak ternilai harganya.