Bahwa harganya berfluktuasi, namun masih di atas harga saat IPO, itu sesuatu yang positif. Perlu dicatat, ada banyak faktor yang mempengaruhi harga saham, tidak semata-mata terkait dengan kinerja perusahaan.
Atau untuk perusahaan yang mengelola klub sepakbola, juga tidak semata-mata terkait dengan prestasi di lapangan hijau. Faktor global dalam arti kondisi ekonomi makro tentu perlu diperhitungkan.
Apalagi yang menjadi penggerak harga saham di BEI masih dominan karena pengaruh perilaku investor asing. Ketika mereka ramai-ramai melakukan aksi jual, mungkin karena kekhawatiran dengan dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China, maka harga saham di BEI pun anjlok.
Bali United menjadi contoh bagaimana klub sepak bola harusnya dikelola secara modern. Klub-klub lain yang sudah melewati sejarah panjang seperti Persija Jakarta atau Persib Bandung tidak perlu malu meniru juniornya, Bali United.
Tapi memang tidak gampang bagi sebuah perusahaan untuk memenuhi persyaratan agar diperbolehkan go public. Tata kelolanya harus dibenahi dulu, termasuk dari aspek keterbukaan manajemen dalam mengungkapkan kondisi laporan keuangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H