Banyak warga Sumatera Barat (Sumbar), termasuk orang Minang di perantauan, yang dikagetkan dengan berita di berbagai media daring dan percakapan di media sosial, berkaitan dengan aktivitas Gubernur Sumbar.Â
Sang gubernur bernama Irwan Prayitno, yang merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), diberitakan terlalu sering ke luar negeri. Hal ini memicu munculnya tanggapan keras dari Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar, Andre Rosiade.Â
Andre menginisiasi agar DPRD Sumbar menggunakan hak interpelasi untuk memperoleh penjelasan langsung dari Gubernur.Â
Hak interpelasi adalah hak anggota DPR atau DPRD untuk meminta keterangan dari pemerintah atau pemerintah daerah terkait suatu kebijakan atau program.Â
Bahkan Andre juga meminta Mendagri Tito Karnavian untuk memeriksa Irwan Prayitno, apakah terjadi pelanggaran yang dilakukan Gubernur Sumbar itu.
Bayangkan, selama tahun 2019 saja Irwan telah 12 kali ke luar negeri. Ini berarti rata-rata setiap bulan ia melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Pernah juga dalam bulan yang sama, Irwan dua kali ke luar negeri.
Tudingan keras itu membuat istri Irwan, Nevi Zuariana meradang. Hal ini terbaca pada komentar anggota DPR-RI yang juga politisi PKS tersebut. Komentar yang beredar berupa screenshot percakapan di sebuah grup WhatsApp.
Lumayan panjang kalau komentar Nevi dikutip sepenuhnya. Tapi intinya Nevi meminta Andre tidak ikut campur kalau tidak mengetahui masalahnya, dan kelakuan Andre bikin jelek nama Gerindra di Sumbar.
Komentar Nevi yang nyeleneh adalah tentang banyaknya pendukung bapak (maksudnya Irwan Prayitno) sehingga kalau ada yang menembak mati Andre, ibu (maksudnya Nevi) tidak mau tanggung jawab.
Nevi sebetulnya adalah teman satu komisi dengan Andre, yakni sama-sama di Komisi VI DPR-RI. Tapi saling tuding antar keduanya telah menghangatkan politik lokal Sumbar.
Soalnya tahun depan bakal berlangsung Pilgub Sumbar, di mana Irwan Prayitno tidak lagi berhak maju karena sudah menjabat sebagai orang nomor satu di Sumbar selama dua periode.