Untuk Jakarta-Padang pulang pergi saya bersama istri menghabiskan biaya Rp. 7,1 juta, atau sekitar Rp 1,75 juta per orang per penerbangan. Ini merupakan agenda keluarga menghadiri pernikahan salah seorang keponakan saya.
Ternyata heboh-heboh desakan untuk menurunkan tarif penerbangan domestik, tampaknya sulit dipenuhi oleh pihak maskapai penerbangan, selain di hari dan jam tertentu yang sangat terbatas.
Soalnya dengan tarif yang relatif mahal tersebut, pesawat yang saya tumpangi pulang pergi ke Padang itu, terlihat penuh, kecuali di kelas bisnis yang masih tersisa beberapa kursi.
Pesawat penuh kebanyakan oleh kelompok wisatawan dari Jakarta yang ikut paket tour. Hal ini terbukti setelah mendarat di Padang, beberapa bus wisata telah siap menjemput.
Penuhnya pesawat juga saya alami sewaktu pulang pergi ke Surabaya, berangkat jam 05.25 dari Bandara Soekarno-Hatta, dan kembali pesawat jam 20.10 dari Bandara Juanda Surabaya.Â
Padahal tarif kelas ekonomi, yang memakai tarif seragam buat semua kursi, terbilang tidak murah. Saya menghabiskan Rp 3,2 juta pulang pergi, tapi untunglah dibayarkan oleh kantor.
Logikanya, bila dengan tarif tinggi, animo penumpang masih besar, tentu sulit berharap Garuda Indonesia akan menurunkan tarif. Apalagi Garuda sangat membutuhkan pemasukan buat menutup kerugiannya.
Baik, berikutnya saya ingin menuliskan pengalaman saya yang lain. Sewaktu saya terbang dari Surabaya ke Jakarta, saya kaget melihat pesawat yang akan saya naiki bodinya dicat dengan logo Garuda versi jadul yang dominan warna merah.Â
Seperti diketahui, untuk logo resmi Garuda yang digunakan saat ini adalah dominan warna biru. Saya agak deg-degan juga, takut kalau yang saya tumpangi adalah pesawat lama.Â
Untuk menghilangkan keraguan, begitu melangkahkan kaki masuk badan pesawat, saya langsung bertanya ke pramugari yang menyambut, apakah ini pesawat baru atau lama.
Saya merasa lega setelah mendapat penjelasan bahwa ini adalah pesawat seri terbaru yang dimiliki Garuda, namun sengaja memakai logo vintage, agar pelanggan yang senang bernostalgia bisa merasakan sensasi tersendiri.