Indonesia ingin damai dan tidak mau mengganggu negara lain. Tapi kita harus kuat menjaga diri sendiri karena sebagai negara yang kaya dengan sumber daya alam, Indonesia menjadi incaran banyak bangsa lain.
Terjadi sedikit perdebatan antara Effendi Simbolon dari PDIP dengan Prabowo, berkaitan dengan pembahasan anggaran Kementerian Pertahanan.Â
Effendi meminta hal ini dibahas secara terbuka, tapi Prabowo dan jajarannya, yang juga didukung oleh beberapa anggota dewan yang lain, menginginkan pembahasan secara tertutup karena berhubungan dengan rahasia negara.
Adapun pada sesi tanya jawab, Syarif Hasan dari Partai Demokrat menyebut Menteri Pertahanan ini sebagai spesialis capres, tapi dengan rendah hati masih mengakui sedang mengidentifikasi masalah. Prabowo tersenyum dengan sanjungan Syarif Hasan tersebut.Â
Syarif mengkritisi anggaran Kementerian Pertahanan yang banyak tersedot untuk belanja pegawai. Padahal alutsista yang dimiliki TNI mengalami penurunan ranking di dunia.
Fraksi Gerindra melalui juru bicaranya Sugiono menyampaikan pendapat tentang kondisi di Papua dan Papua Barat yang jangan dilihat dari sisi keamanan saja, tapi juga dari sisi kesejahteraan.Â
Sementara itu Jazuli Juwaini dari fraksi PKS mengangkat hal yang sensitif. Jazuli meminta Prabowo bisa memperhatikan nasib misionaris atau pemuka agama yang saat ini banyak muncul di Papua.
Seperti dilansir dari liputan6.com (11/11/2019), Jazuli mengaku khawatir para pemuka agama ini membawa misi lain selain menyebarkan agama.
Terlepas dari perdebatan dengan Effendi Simbolon, secara umum penampilan Prabowo lumayan baik. Sebagai seorang yang lama berkarir di dunia kemiliteran, namun telah lama ditinggalkannya, Prabowo masih fasih dalam penguasaan materi.
Demikian pula sebagai politisi yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo juga berhasil membangun komunikasi yang baik dengan pihak parlemen sebagaimana terlihat pada rapat tersebut.