Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Swafoto di Pinggir Jalan, Satu Keluarga Tewas Ditabrak Truk

30 Oktober 2019   00:07 Diperbarui: 30 Oktober 2019   00:20 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Truk yang menabrak sekeluarga yang lagi berswafoto (Foto Antara)

Berfoto selfie atau swafoto menjadi aktivitas yang seolah-olah wajib dilakukan oleh banyak orang untuk dipamerkan di media sosial. Kehadiran telpon pintar yang sekarang boleh dikatakan dipunyai semua orang telah menyuburkan budaya swafoto ini.

Sebetulnya tidak ada masalah bagi siapapun untuk berswafoto, meskipun orang lain bisa saja menilai sebagai lebai atau berlebihan. Sepanjangan dilakukan dengan penuh kehati-hatian, terutama bila berswafoto di tempat terbuka, dan tidak menggangu orang lain, silakan saja.

Soalnya, begitu bernafsunya seseorang ingin berswafoto dengan latar belakang yang menawan di alam terbuka, ada yang tak sadar dengan bahaya yang mengintai. Akibatnya malah mendapatkan kecelakaan fatal karena kecerobohan.

Seperti yang terjadi di Lampung baru-baru ini, empat nyawa melayang gara-gara berswafoto. Dilansir dari detik.com (27/10/2019), empat orang korban tersebut adalah satu keluarga yang terdiri dari Jufebri Mars dan istrinya Santiah beserta sepasang anaknya, Dino dan Dini masing-masing berusia 8 dan 4 tahun.

Kecelakaan itu bermula pada hari Minggu (27/10/2019) jam 08.15 pagi di jalan Lintas Sumatera, kilometer 21-22, yang termasuk dalam Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan. 

Ketika itu Jufebri sekeluarga lagi naik motor dalam perjalanan menuju rumahnya di Kotabumi, Lampung Utara, setelah berkunjung ke rumah kerabatnya di Katibung.

Namun di tempat kejadian perkara (TKP), yang kondisinya adalah turunan yang tajam, tertarik dengan pemandangan yang indah karena bisa terlihat laut dari sana, keluarga itu berhenti di pinggir jalan. Lalu mereka berswafoto.

Tiba-tiba saja ada sebuah truk yang melaju kencang yang tidak terkendali, menghajar sekeluarga yang lagi berswafoto itu. Truk bernomor polisi BE 9037 NE tersebut dikemudikan oleh Fiki Ariyanto (22 tahun) dan kernetnya Aldi (18 tahun). Keduanya mengalami luka-luka.

Truk tersebut setelah itu terbalik dengan posisi yang berbalik arah sehingga sempat menyerempet sebuah motor lain, tapi untunglah pengendaranya bisa melompat.

Sebetulnya ada warga sekitar yang sudah mengingatkan korban untuk tidak berswafoto di sana. Tribunnews.com (28/10/2019) memberitakan pengakuan seorang saksi mata, Asmawan, yang melihat gelagat korban hendak berhenti, langsung mengatakan untuk tidak berhenti karena berbahaya.

Sayangnya korban tidak mengindahkan peringatan itu, akhirnya keluarga yang berdomisili di Jalan Kenari, Kelurahan Tanjung Aman, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara itu pun seperti menjemput ajalnya hanya karena berswafoto. 

Peristiwa kecelakaan gara-gara swafoto seperti itu sudah sering terjadi. Iseng-iseng cobalah berselancar di dunia maya, pasti akan didapat banyak informasi tentang hal ini, baik yang terjadi di dalam negeri maupun di luar negeri.

Seperti diketahui, negara kita kaya akan destinasi wisata alam. Para pengunjung di lokasi wisata tersebut banyak yang merasa tertantang untuk berswafoto dengan posisi yang berbahaya untuk mengundang decak kagum dari teman-temannya di media sosial. 

Contoh adegan dimaksud adalah berhenti di atas jembatan yang tak punya anjungan untuk berfoto, naik jembatan kereta api,  memanjat pohon, berdiri di pinggir jurang, berdiri di atas batu besar, berdiri di anjungan yang terbuat dari susunan pohon bambu yang kurang kokoh, di pematang sawah yang licin, dan sebagainya.

Keinginan berswafoto yang menyerempet bahaya tidak hanya di objek wisata petualanga alam, bahkan juga saat melakukan aktivitas keseharian di perkotaan. Ada yang berswafoto di balkon gedung tinggi, saat mengendarai kendaraan di tengah keramaian lalu lintas, di sesaknya penumpang kendaraan umum, dan sebagainya.

Dalam keadaan yang sebenarnya tidak ada bahaya apapun, berswafoto tetap menuntut kehati-hatian. Misalnya saat makan bersama di restoran terkenal. Bisa saja air tumpah atau gelas pecah karena mencari posisi yang pas buat bergaya sekalian menu makanannya ikut terbidik kamera.

Apalah artinya kebahagiaan berfoto, kalau akhirnya menuai kecelakaan. Tak sebanding dengan harapan untuk eksis di media sosial, termasuk terbuai dengan komentar sanjungan yang diterima. Kuncinya, jangan lupa memperhatikan faktor keamanan saat berswafoto.

Karena biasanya aktivitas swafoto ini dilakukan beramai-ramai, penting kiranya ada salah seorang yang mengecek kondisi tempat berpijak dan kondisi lain yang berpotensi mendatangkan bahaya, sebelum beraksi di depan kamera.

Jangan semua anggota yang berfoto langsung matanya terfokus ke kamera, tanpa mengecek terlebih dahulu keamanan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun