Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pasar Baru Makin Pudar Dimakan Waktu

1 September 2019   17:02 Diperbarui: 1 September 2019   17:24 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan peninggalan Belanda (dok pribadi)

Ada bule (dok pribadi)
Ada bule (dok pribadi)

Saya masuk ke sekitar lima toko, ada yang lagi kosong pelanggan, ada juga yang sedang melayani beberapa pengunjung. Akhirnya saya berhasil juga menenteng sepasang sepatu, pengganti sepatu lama saya yang rusak.

Kesan saya di samping agak sepi, Pasar Baru juga agak semrawut. Pasalnya, mobil dan motor yang dulu tak boleh masuk, sekarang sudah boleh lagi. Saya yang tak tahu, memilih parkir di luar gerbang masuk.

Namun parkir di sini diduga dikuasai  beberapa orang preman, meskipun mereka memakai seragam yang terlihat dipakai asal-asalan. Saya ditarik biaya parkir Rp 10 ribu tanpa dikasih tanda terima. 

Bangunan peninggalan Belanda (dok pribadi)
Bangunan peninggalan Belanda (dok pribadi)

Jika pengunjung ingin menikmati gedung dengan arsitektur Belanda, masih tersisa beberapa gedung di bagian luar pasar, sejajar dengan gerbang masuk. 

Sedangkan deretan toko-toko di sepanjang Pasar Baru, tampaknya sudah gedung era sekarang, atau paling tidak sudah berarsitektur era setelah kita merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun