Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mencoba Memahami Konflik di Kashmir Melalui Novel "Homecoming"

14 Agustus 2019   20:10 Diperbarui: 14 Agustus 2019   20:15 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua novel tentang Kashmir, yang dibahas pada artikel ini adalah novel Homecoming (dok.privytrifles.co.in dan goodreads.com)

Ternyata bukan ketenangan yang didapatnya. Bahkan pas saat kedatangannya di rumah ayahnya di Srinagar telah dikejutkan oleh kedatangan polisi. 

Kemudian seorang putranya dipenjarakan karena terlibat dalam kelompok pemberontak terhadap pemerintah pusat. Bahkan awalnya Sharif pun ikut digelandang ke kantor polisi dan sempat ditahan, kemudian dilepas karena tak terbukti sebagai pemberontak.

Harta Sharif cepat habis untuk membebaskan putranya. Ceritanya agak mirip dengan negara kita, di mana untuk menengok tahanan perlu menyogok petugas. 

Apalagi untuk membebaskan seorang tahanan, banyak pelicin yang dikeluarkan, itupun dengan liku-liku yang terkesan amat birokratis dan butuh waktu yang amat panjang. 

Sedangkan tentang putra yang dibawa Sharif ke Delhi, malah menipunya dengan mengambil alih aset-aset yang dikumpulkan sekian lama menjadi aset si anak yang menikah dengan seorang gadis berbeda agama. Keluarga Sharif adalah pemeluk Islam.

Inilah drama keluarga yang mengaduk-aduk emosi pembacanya. Sebagai drama, tampaknya bisa terjadi pada siapa saja di belahan dunia manapun. Bahwa seseorang yang sukses mengumpulkan harta selama tiga puluh tahun, tiba-tiba porak poranda, adalah kisah yang sering kita dengar.

Namun karena dibungkus dengan konflik politik, bagaimana pergerakan orang dari suatu tempat ke tempat lain sering dimata-matai tanpa diketahui mana yang teman dan mana yang lawan, novel ini terasa lebih menantang. Dan jelas, pengetahuan pembaca tentang konflik di Kashmir akan bertambah.

Maka hikmah bagi kita di Indonesia adalah bagaimana menciptakan dan memelihara perdamaian dalam kehidupan antar suku, ras dan agama yang bisa berjalan secara harmonis, harus menjadi tanggung jawab kita bersama. Bukan semata-mata tugas pemerintah dan aparat keamanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun