Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Berjualan Makanan di Kantin Sekolah, Seberapa Menguntungkan?

26 Agustus 2019   10:10 Diperbarui: 26 Agustus 2019   11:03 1492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan harus diingat pula, kalaupun lagi buka kantin, lamanya melayani pelanggan hanya 20 menit yakni selama istirahat pertama sekitar jam 9.30. Pada istirahat kedua di SMK tersebut siswa dibolehkan keluar pagar sekolah sehingga banyak yang ke luar buat merokok.

SMK ini yang punya siswa sekitar 1.500 orang, memang mayoritas laki-laki karena SMK-nya di bidang teknik, zaman dulu disebut STM. Makanya banyak yang "membakar" uang jajannya. 

Jadi selama 20 menit itulah para siswa memburu kantin. Jika satu kantin kebagian seratus siswa saja, sudah menggembirakan buat pedagang.

Tapi jangan bayangkan omzetnya besar, kata Uni Eli. Soalnya uang saku siswa yang tersisa setelah dipotong ongkos angkot, biasanya sebanyak Rp 10.000. 

Makanya harga seporsi makanan rata-rata adalah Rp 5 ribu sampai 6 ribu. Air putih gratis, tapi banyak siswa yang menyeduh minuman dalam kemasan seharga Rp 3 ribu hingga 4 ribu. Makanan yang dijual antara lain bakmi, bubur, sate, dan soto.

Saya sungkan bertanya berapa keuntungan Uni Eli setiap hari. Tapi dugaan saya berkisar Rp 100.000 hingga 150.000. Apakah itu jumlah yang besar atau kecil? Terserah penilaian masing-masing orang. Yang jelas Uni Eli merasa bersyukur.

O ya ada hal positif lainnya yang saya lihat di kantin itu. Terpampang beberapa poster tentang bagaimana memilih jajanan yang sehat yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh.

Tentu kalau siswa dan pedagang mengikuti petunjuk pada poster itu, masalah jajanan sehat yang masih langka di banyak sekolah, di SMK 2 Payakumbuh dapat terpenuhi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun