Tapi jangan dilupakan saat ini terlalu banyak partai yang mendukung Jokowi-Ma'ruf dan juga tim sukses yang bukan dari kalangan partai. Lobi-lobi dari pihak partai terlihat demikian sengit dan inilah yang membuat posisi Sri Mulyani menjadi rawan.
Soalnya sejumlah ekonom juga ada yang menjadi aktivis partai. Posisi Menteri Keuangan terlalu strategis, pastilah menjadi incaran partai. Partai pemenang pemilu, PDIP, sangat berpeluang mengisinya.
Ada sejumlah nama dari PDIP yang digadang-gadang akan menduduki kursi Menteri Keuangan, antara lain Hendrawan Supratikno dan Sri Adiningsih. Bahwa orang partai banyak juga yang sekaligus profesional, tak perlu diperdebatkan.
Namun agar independensinya lebih terjaga dan mengingat posisi yang sangat strategis itu tadi, sebaiknya Menteri Keuangan tetap dijabat oleh figur profesional murni yang tidak dipersepsikan publik dekat dengan partai tertentu. Dan figur tersebut untuk saat ini yang terkuat tetap Sri Mulyani.
Bahkan kalau Menteri Keuangan dijabat orang partai dan Sri Mulyani dipromosikan jadi Menko Perekonomian, tetap kurang "menggigit" karena Menko biasanya tidak terlibat langsung sampai ke bawah.
Nah, kalau akhirnya Sri Mulyani nantinya tidak lagi menjadi Menteri Keuangan, publik tentu boleh menafsirkan bahwa Presiden Jokowi "mengalah" akibat tekanan politik yang dihadapinya. Kita tunggu saja.
![dok. antaranews.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/07/03/realisasi-apbn-2019-190319-wpa-1-5d1cb1330d82305abe3678f2.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI