Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketika Siaran Televisi Dapat Ditangkap di Payakumbuh

24 Agustus 2019   04:30 Diperbarui: 24 Agustus 2019   04:46 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. zonajadul.blogspot.com

Acara malam tahun baru melepas tahun 1977 dan menyambut 1978 menjadi acara yang berkesan. Saat itulah Warkop Prambors (kelak ganti nama jadi Warkop DKI) pertama kali melawak di layar kaca.

Kemudian pada tahun 1978 saya sangat menikmati siaran langsung pertandingan sepak bola Piala Dunia. Mario Kempes dan Ardiles, saat itu menjadi bintang Argentina. 

Siaran langsung  pertandingan bulutangkis juga tidak saya lewatkan. Apalagi waktu itu Indonesia lagi jaya-jayanya, terutama untuk putra yang tampil meraih Piala Thomas. Sedangkan untuk wanita, Jepang menjadi saingan yang mengalahkan kita di Piala Uber.

Satu lagi yang saya ingat adalah siaran langsung pertandingan tinju, antara petinju legendaris Muhammad Ali dengan (kalau tidak keliru) Joe Frazier.  Karena mainnya siang hari WIB dan saat itu hari sekolah, guru dan murid diam-diam menonton menyebar di beberapa rumah dekat sekolah yang punya televisi.

Ayah saya sendiri baru punya televisi di tahun 1979. Itupun pakai sandiwara terlebih dahulu karena ibu tidak setuju ayah membeli televisi. Banyak kebutuhan lain yang lebih penting dan kami bukan keluarga yang berada.

Tapi ayah yang sudah menabung setiap hari menyisihkan hasil penjualan di toko sepatu yang menjadi sumber penghasilan, tidak kehilangan akal untuk mendapatkan televisi.

Tiba-tiba datang surat dari adik ayah yang tinggal di Jakarta yang mengatakan ada hadiah televisi yang dimenangkannya dan akan dikirim ke Payakumbuh. Rahasia ini baru terkuak belakangan, bahwa sebenarnya ayah sendiri yang membeli televisi.

Sejak itu kami tidak perlu nebeng lagi nonton televisi di rumah tetangga setiap malam. Begitulah nostalgia saya dengan televisi yang sekarang justru tak lagi dilirik para remaja, kalah bersaing dengan smartphone.

dok. zonajadul.blogspot.com
dok. zonajadul.blogspot.com
. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun