Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Memangnya Ada Sekolah Swasta Bermutu dengan Tarif Murah di Kawasan Kumuh?

16 Juni 2019   10:34 Diperbarui: 17 Juni 2019   05:26 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lulusan sekolah master yang murid-muridnya banyak juga dari para pengamen dan anak jalanan ini, beberapa di antaranya berhasil lulus seleksi untuk kuliah di perguruan tinggi negeri papan atas seperti UI dan Undip. Bangunannya yang dibuat dari kontainer terlihat cantik karena lukisan di dindingnya.

sumber: detik.com
sumber: detik.com
Saya juga teringat ada kisah ibu kembar yang sangat peduli dengan pendidikan anak-anak di kolong jembatan kawasan Pademangan, Jakarta Utara. Kembali saya berselancar di dunia maya, salah satunya saya membaca republika.co.id (6/1/2017).

Ternyata sekolah tersebut tidak lagi berada di kolong jembatan, tapi sudah punya bangunan khusus yang terletak dekat kolong jembatan, berkat sumbangan dari beberapa pihak.

Tidak tangung-tanggung, ibu kembar yang bernama Sri Rosiati dan Sri Irianingsih itu telah membuat 5 sekolah darurat, termasuk yang di Pademangan. Sekolah darurat lain berada di kolong jembatan Rawa Bebek, kolong jembatan Pluit, kolong jembatan Tambora, dan di pinggir rel kereta api Kampung Janis, semuanya di Jakarta.

Ibu Kembar dan murid-muridnya. (republika.co.id)
Ibu Kembar dan murid-muridnya. (republika.co.id)
Mungkin kalau Tooley meneliti di Jakarta, kesimpulannya tidak berbeda jauh dengan temuannya di India dan Afrika. Kita harus berterima kasih pada penggagas sekolah informal di Jabodetabek, mungkin masih banyak yang belum terliput oleh media, termasuk yang di kota-kota besar lain seperti di Surabaya, Bandung, Medan, dan sebagainya.

Memang kalau hanya menyerahkan kepada pemerintah, akan tetap banyak penduduk di kawasan kumuh yang tak tersentuh pendidikan. 

Maka menjawab pertanyaan pada judul tulisan ini, kita di Indonesia tampaknya juga punya sekolah swasta bertarif murah namun tetap bermutu di daerah pinggiran kota yang padat penduduk berpenghasilan rendah.

Pendidikan yang baik diyakini sebagai faktor kunci bagi masyarakat miskin untuk mampu memperbaiki nasibnya. Masalahnya pendidikan itu relatif mahal. 

Sekolah negeri pun yang katanya gratis tetap perlu uang iuran yang disepakati bersama para orang tua murid. Nah, sekolah informal ternyata mampu menjadi jawaban untuk mengisi kekosongan sekolah di kawasan kumuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun