Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Tentukan Pilihan dan Santai Saja Tunggu Hasilnya

13 April 2019   17:22 Diperbarui: 13 April 2019   17:26 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. wartanasional.com

Hari ini Komplek Gelora Bung Karno betul-betul diisi lautan manusia, pendukung Jokowi-Ma'ruf. Tak perlu diperdebatkan mana yang lebih ramai ketimbang lautan manusia minggu lalu di tempat yang sama untuk mendukung Prabowo-Sandi.

Soalnya, tentu masing-masing pendukung akan mengklaim kubunya yang lebih ramai. Bagus, ini menggambarkan optimisme kedua kubu, meski kalau  hasil survei menjadi acuan, jelas hampir semua lembaga survei menyatakan kubu Jokowi-Ma'ruf masih unggul.

Lalu, malam ini akan berlangsung debat kelima sekaligus debat terakhir. Mari kita nikmati dengan perasaan nyaman, jangan tegang. Tugas kita masing-masing hanya menentukan pilihan untuk dicoblos nanti tanggal 17 April 2019.

Meskipun pilihan kita sudah jelas, ada baiknya mengikuti jalannya debat terakhir, paling tidak untuk menambah wawasan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pembangunan di negara kita. 

Tidak perlu rasanya kita bilang debat dimenangkan oleh paslon tertentu, karena ini bukan sepak bola yang ada papan skornya. Namun tentu boleh saja kalau kita puas dengan penampilan jagoan kita, dalam hati kita sebut sebagai kemenangan. Ya cukup dalam hati atau saling berkomentar langsung dengan orang terdekat saja, misal dengan suami atau istri sendiri.

Mulai nanti malam jam 00.00 saat tanggal berganti dari tanggal 13 April 2019 menjadi tanggal 14 April 2019, maka kita sudah memasuki hari tenang, tidak diizinkan lagi melakukan kampanye.

Maka baliho-baliho yang telah merusak wajah kota akan dicabut, iklan parpol di televisi akan menghilang, termasuk iklan di media sosial. Namun kalau chatting melalui berbagai aplikasi di gawai masing-masing mungkin tak terhindarkan, akan tetap bersliweran.

Tapi sebaiknya, kalau masing-masing kita sudah punya pilihan yang kita yakni lebih baik ketimbang calon pesaing, ya cukup disimpan dalam hati saja, untuk dieksekusi pada tanggal 17 April 2019.

Ingat, pilihan yang harus kita mantapkan itu tidak hanya untuk pilpres, tapi juga calon wakil rakyat yang kita sukai untuk menduduki kursi DPR, DPRD dan DPD. Jadi, cobalah cari informasi seluas-luasnya, agar tidak salah pilih.

Pada hari-H pun, berdandanlah yang rapi untuk mendatangi TPS yang sesuai dengan surat panggilan yang kita terima. Sambil menunggu dipanggil untuk mencoblos ke bilik suara, ajaklah beberapa penunggu lain untuk berbicara sekadar basa-basi, tanpa menyinggung soal politik. 

Tak perlu pilih-pilih lawan bicara, misalnya hanya mengajak ngomong orang yang kita yakini satu pilihan dengan kita. Apapun pilihan orang lain, sama atau berbeda dengan kita, harus kita hormati sebagai hak politiknya.

Toh, logikanya satu TPS kebanyakan terdiri dari para pemilih yang berasal dari RT yang sama, yang seharusnya kalaupun tak kenal nama, wajah teman-teman lain tersebut pernah dikenali. Warga di perumahan kelas menengah ke atas di Jakarta jarang saring ngobrol dengan tetangga, justru saat pemilu bisa dimanfaatkan utuk itu.

Lalu setelah itu bila ingin pulang ke rumah memantau hasil perhitungan cepat lewat layar kaca, boleh-boleh saja. Jalan-jalan ke mal memanfaatkan pesta diskon dengan menunjukkan jari kelingking yang sudah dilumuri tinta, juga boleh-boleh saja. Ada banyak gerai yang menawarkan diskon seperti itu.

Atau langsung terbang berlibur panjang ke kawasan wisata di dalam negeri atau luar negeri, juga tidak ada yang melarang. Kalau memang punya uang dan waktu, nikmati saja.

Nah, begitu jagoan kita menang, ingin larut berpesta silakan saja, namun tidak perlu ngeledek teman yang jagoannya kalah. Bila bisa berbaur akan lebih bagus, kelompok yang menang dan yang kalah sama-sama saudara kita yang harus diajak mendukung siapapun pemimpin yang terpilih. 

Kalau ada berita kecurangan di TPS tertentu yang dihembuskan kubu yang kalah, tak usah diperdebatkan, yakinlah instansi yang berwenang akan mengusut bila cukup bukti. 

Jadi, tak perlu ada yang dikhawatirkan. Tentukan pilihan, nyoblos di TPS dan tunggu hasilnya dengan santai.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun