Laga pamungkas tersebut juga menjadi adu gengsi antar dua orang top skor, Manu Dzalilov dari Persebaya dan Dedik Setiawan dari Arema. Juga adu kehebatan juru racik antar pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman dan pelatih Arema, Milomir Seslija.
Jika Persebaya gagal membuat kejutan, maka Arema akan mengulang prestasi mereka di tahun 2017 lalu, saat meraih Piala Presiden dengan mengalahkan Borneo FC di laga final.
Yang jelas, baik Persebaya maupun Arema, sama-sama menganut permainan terbuka, agresif dalam menyerang. Hal ini diyakini akan menjadi tontonan yang menghibur.Â
Sepanjang kedua klub bermain dengan performa terbaiknya, wasit mampu memimpin secara adil, dan tidak ada aksi anarki penonton, maka klub mana yang menang tidak perlu diperdebatkan, toh semua demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H