Apakah ketimpangan ini dilakukan tanpa sengaja, karena yang merancang suatu bangunan atau pemilik gedung yang memesan rancangan ke biro jasa arsitek, dikuasai oleh laki-laki?Â
Atau memang sengaja dengan alasan efisiensi? Dan  yang dipotong adalah pengeluaran buat fasilitas wanita. Kalau begitu, pantas disebut bias gender.
Parahnya lagi, bila ada acara ramai-ramai di ruang terbuka yang memasang toilet berjalan atau yang bisa dibongkar pasang, jatah wanita biasanya sangat minim.
Sebetulnya dalam jumlah yang seimbang pun masih kurang. Idealnya bagian untuk wanita lebih luas atau lebih banyak fasilitasnya, mengingat proses wanita dalam buang air kecil atau dalam melaksanakan salat, butuh waktu lebih lama karena pakaiannya yang berbeda itu tadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H