Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Oknum Suporter Memukul Pelatih, Terjadi Lagi

13 Maret 2019   14:11 Diperbarui: 13 Maret 2019   14:20 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oknum bobotoh memukul pelatih Persib (tribunnews.com)

Bagi sebuah klub sepak bola profesional, salah satu indikator kesuksesannya adalah bila mempunyai suporter yang banyak dan tersebar di berbagai kota, bahkan di berbagai negara, tidak hanya di kota tempat klub tersebut bermarkas.

Semakin banyak suporternya, semakin tinggi pula nilai ekonomisnya, sehingga hal ini berkorelasi dengan semakin gampangnya mendapat kucuran dana dari para sponsor.

Masalahnya, terutama bagi klub-klub di Indonesia, di samping banyak kelompok suporter yang mampu menunjukkan kreativitasnya melalui berbagai atraksi saat mendukung klub pujaannya yang lagi berlaga, ada pula sisi negatifnya.

Memang sisi negatif tersebut biasanya perbuatan dari oknum suporter yang terjadi secara spontan. Contoh yang paling fatal adalah pengeroyokan terhadap suporter lawan seperti yang beberapa bulan lalu menewaskan seorang suporter Persija yang secara diam-diam ingin menonton laga Persija melawan Persib di Bandung.

Namun apa lacur, belum lagi masuk stadion, keberadaan suporter Persija yang selama ini sering dianggap musuh bebuyutan oleh pendukung Persib, terendus oleh beberapa oknum bobotoh, julukan bagi pendukung Persib.

Maka terjadilah peristiwa tragis itu yang berbuntut Persib dilarang bermain di Bandung selama beberapa bulan di tahun 2018 lalu.

Nah, yang paling baru dan sampai disorot oleh media asing bukan lagi perkelahian antar suporter, namun pemukulan oknum suporter terhadap pelatih klub seusai klub yang didukungnya kalah dalam sebuah pertandingan.

Awalnya kasus tersebut terjadi pada sebuah laga di turnamen Piala Presiden yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, tepatnya seusai Persib dikalahkan Persebaya, yang bikin bobotoh yang memenuhi tribun stadion amat kecewa.

Apalagi kekalahan tersebut menjadi kekalahan kedua Persib setelah pada laga perdana ditekuk Tira Persikabo. Padahal bila mengacu pada hasil Liga 1 tahun lalu, Tira hanya penghuni papan bawah, bahkan nyaris tergelincir ke Liga 2. Sedangkan Persib adalah klub elit penghuni papan atas.

Barangkali karena mengira pelatih baru Persib, Miljan Radovic, tidak becus menjadi juru racik strategi, ada oknum bobotoh yang melayangkan pukulan ke Miljan. Untung saja petugas keamanan cepat bertindak mengawal Miljan.

Modus yang dilakukan oknum bobotoh ternyata ditiru oleh pendukung Semen Padang. Kecewa karena timnya kalah dari Bali United di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, dua hari lalu, terjadi pula pemukulan terhadap pelatih Semen Padang, Syafrianto Rusli.

Aksi beberapa oknum tersebut malah berlanjut pada sesi jumpa pers, dengan meneriakkan kata-kata kasar yang meminta Syafrianto mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala.

Insiden ini mendapat kecaman keras dari pelatih Bali United, Stefano Cugurra, yang menilai tindakan suporter sudah berlebihan dan mencoreng wajah sepak bola indonesia

Tampaknya pendukung Semen Padang berharap terlalu tinggi, karena sebetulnya kalah tipis 1-2 dari Bali United tidaklah membuat malu Semen Padang yang tahun lalu hanya menjadi anggota Liga 2, dan baru meraih tiket promosi untuk Liga 1 tahun ini. Sedangkan Bali United bercokol di papan atas Liga 1.

Pendukung yang punya rasa memiliki demikian tinggi atau disebut juga dengan posesif terhadap klubnya, seharusnya mampu mengendalikan emosi. Jangan sampai bertindak anarkis. 

Bagaimanapun juga semua penonton pertandingan sepak bola harus siap mental menerima skor akhir, yang hanya punya tiga kemungkinan, kalau gak menang, pasti kalah atau seri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun