Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Imam di Masjid, Sebaiknya Semua dari Satu Organisasi Saja?

2 Februari 2019   10:20 Diperbarui: 2 Februari 2019   10:48 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhammadiyah dan organisasi Islam lainnya silakan pula memberi semangat pada warganya untuk melakukan hal serupa. Saling berlomba dalam kebaikan, bukankah memang begitu seharusnya? 

Semua organisasi tentu ingin jadi yang terbesar. Tapi ketika faktanya di beberapa tempat, ada yang dikuasai oleh organisasi yang berbeda, saatnya melakukan evaluasi dan menyusun strategi baru. 

Terjadilah dialektika, karena organisasi lain yang sedang menguasai suatu tempat tentu juga akan berusaha memelihara eksistensinya. Itulah buah dari berlomba-lomba di jalan kebaikan tersebut, sehingga jamaah bisa memilih pengurus yang terbaik dari sejumlah pilihan yang ada.

Kembali ke polemik pernyataan Said Aqil, bila misalkan Said Aqil tetap kukuh bertahan dengan pernyataannya, pihak lain yang berbeda pendapat tak perlu membawanya ke ranah hukum. Biarkan berakhir begitu saja.

Toh membangun persatuan jauh lebih penting, dan terkadang menuntut ruang kesabaran dan tenggang rasa yang lebih longgar. Dan ini tidak hanya berlaku buat sesama muslim, tapi juga dengan saudara-saudara yang berbeda agama. 

Ibarat cekcok dalam keluarga, sebaiknya saat satu pihak terlihat agak meledak-ledak, pihak lain cukup mendengarkan saja, setelah itu selesai. Tapi bila saling berbantahan, justru akan merusak rasa kekeluargaan yang sudah terbangun, yang sulit untuk diperbaiki kembali.

Sengaja saya buat judul tulisan ini dengan kalimat tanya, sebetulnya bukan untuk dijawab, karena kahawatir melahirkan polemik yang tak berkesudahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun