Ada kisah menarik betapa dewi fortuna menaungi Vietnam di turnamen Piala Asia 2019 yang saat ini tengah berlangsung di Uni Emirat Arab (UEA) dan telah meneyelesaikan semua pertandingan di babak penyisihan grup.
Dari 24 negara yang terbagi atas 6 grup, telah dipastikan 16 negara yang masuk ke babak berikutnya. Indonesia tidak ikut bukan karena gagal waktu babak pra-kualifikasi yang diadakan jauh sebelumnya, namun karena sanksi dari AFC (Federasi Sepak Bola Asia), 2015 lalu. Sanksi tersebut sebagai buntut dari kekisruhan di tubuh PSSI yang membuat pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga mengintervensi waktu itu.
Nah, ada 3 negara Asia Tenggara yang berhasil di babak pra-kualifikasi sehingga bisa tampil di Piala Asia di UEA. Negara tersebut adalah Thailand, Vietnam dan Filipina. Ketiga negara ini melakukan start yang buruk karena mengalami kekalahan dari lawan-lawannya.
Namun setelah itu Thailand berhasil bangkit dengan memetik sekali menang dan sekali seri, sehingga berhasil menduduki peringkat kedua di grupnya dan sekaligus mengamankan satu tempat di 16 besar.Â
Sedangkan Filipina tetap terpuruk karena kalah lagi pada dua laga berikutnya sehingga otomatis masuk kotak. Yang dramatis adalah apa yang dialami Vietnam yang setelah dua kali kalah, mampu menang di laga pamungkas melawan Yaman.
Dengan kemenangan itu, Vietnam menduduki peringkat 3 di grupnya. Apakah Vietnam melaju ke 16 besar atau tidak, harus dibandingkan terlebih dahulu dengan peringkat 3 di grup lainnya.Â
Inilah peta para peringkat 3 di enam grup, di mana 4 terbaik akan maju ke 16 besar. Bahrain paling unggul karena punya 4 poin dari sekali menang dan sekali seri, sehingga posisinya aman. Sebaliknya, Palestina paling buncit dengan 2 poin dari dua kali seri, sehingga pasti tersingkir.
Namun pada 4 grup lain semua negara yang berada di peringkat ketiga yakni Vietnam, Kirgistan, Oman dan Libanon, sama-sama meraih 3 poin dari sekali kemenangan. Padahal tempat lowong di babak 16 besar tersisa untuk 3 negara saja, setelah satu jatah diambil Bahrain.
Maka mengacu kepada regulasi dalam sepak bola, tim yang lebih unggul adalah yang lebih banyak selisih golnya dengan rumus jumlah gol yang dicetak dikurangi jumlah kebobolan gol.Â
Dari selisih gol, langsung menempatkan Kirgistan dan Oman yang sama-sama mencetak 4 gol dan kebobolan juga 4 gol (selisih golnya nol) mengisi dua dari tiga tempat yang lowong. Satu lagi diperebutkan Vietnam dan Libanon yang selisih golnya sama-sama -1 (minus satu).
Kembali berpijak pada regulasi, bila selisih golnya sama, negara yang unggul adalah yang lebih banyak mencetak gol. Celakanya, baik Vietnam dan Libanon, juga sama-sama mencetak 4 gol dan kebobolan 5 gol.
