Kemudian ada lagi pesta yang bersifat umum di hari Minggu. Para undangan yang datang adalah yang telah dilayangkan surat undangan, seperti rekan-rekan kedua pengantin atau rekan-rekan dari orangtua pengantin pria dan wanita yang berdomisili di luar desa. Tapi orang desa yang berprofesi sebagai orang kantoran yang tak ikut bacaro, bisa hadir di pesta umum ini.
Dalam pesta umum, tamu tak lagi dicatat sumbangannya, tapi mengisi buku tamu dan memasukkan amplop di kotak seperti lazimnya pesta di kota-kota. Dulu, para tamu membawa kado yang ditumpuk dekat meja penerima tamu, sekarang lebih praktis dengan memasukkan amplop saja.Â
Itulah sekelumit keunikan bacaro yang sebetulnya merupakan salah satu penerapan prinsip gotong royong.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H