Di luar Asia Tenggara, ternyata dangdut juga mengalami perkembangan yang pesat di Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Sekarang ini tercatat sejumlah penyanyi AS yang telah membawakan lagu-lagu dangdur, baik lagu yang sudah terkenal di Indonesia, maupun lagu baru yang diciptakan penyanyi atau musisi AS atau ciptaan musisi Indonesia yang sengaja dibuat untuk pasar AS.
Hal ini bisa dengan gampang dilacak di media daring. Salah satu penyanyi dimaksudkan adalah Fareees Kaleemah yang sangat merdu menyanyikan lagu dangdut berjudul "Indonesian Girl". Lagu ini ciptaan Arief Iskandar dan sepenuhnya memakai lirik dalam bahasa Inggris, dengan memasukkan unsur R&B, reggae, dan dangdut, sehingga bernuansa lebih modern.
Ada juga penyanyi lain dari AS, seorang wanita Danielle Desiree, telah merilis lagu "Kinyis-kinyis" ciptaan Sandy Sulung. Lagu ini terasa dangdut banget bergaya pantura dengan hentakan gendang yang heboh, bikin pendengarnya spontan bergoyang.
Masih banyak penyanyi dangdut AS lainnya, sebagai hasil dari beberapa kali diadakannya festival dangdut yang digagas oleh komunitas Indonesia di sana. Selain itu, penyanyi dangdut dari Indonesia juga sudah beberapa kali manggung di AS yang tidak saja ditonton oleh masyarakat Indonesia tapi juga warga AS sendiri.
Selain AS, Jepang juga terkena "wabah" musik dangdut. Bedanya dangdut yang laku di Jepang lebih dominan yang telah bertransformasi menjadi musik yang dikenal sebagai funkot atau funky kota, yang oleh orang luar negeri disebut Indonesian House Music karena berakar dari dangdut.Â
DJ Jet Baron adalah pemuda 41 tahun kelahiran Kawasaki, Jepang, yang telah melahirkan beberapa album musik funkot. Silakan ditelusuri melalui media daring bagi yang ingin mengenal lebih lanjut.
Tak lengkap membahas fenomena dangdut saat ini tanpa mengangkat keberhasilan beberapa lagu yang mendunia, karena tayangan videonya ditonton oleh ratusan juta orang di seluruh dunia seperti lagu "Lagi Syantik"-nya Siti Badriah dan "Sayang"-nya Via Vallen.
Kemajuan teknologi menjadi peluang buat musik dangdut untuk semakin mendunia. Tinggal bagaimana megasah kreativitas dan mengemas promosinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H