Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berkunjung ke Batam, Tidak Melulu Sekadar Singgah dan Belanja

5 Januari 2019   13:59 Diperbarui: 5 Januari 2019   17:49 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barelang Bridge alias Jembatan Habibie | Dokumentasi pribadi

Toko oleh-oleh | Dokumentasi pribadi
Toko oleh-oleh | Dokumentasi pribadi
Objek lain yang juga baru adalah Menara Masjid Jabal Arafah (Menara MJA). Dari puncak menara yang dapat dinaiki pengunjung dengan lift dan membayar Rp 5.000 (Rp 3.000 untuk anak-anak), pemandangan ke segala penjuru kota terlihat jelas. Bahkan kalau langit lagi cerah, kota Singapura pun terlihat pula.

Menara MJA yang merupakan bagian dari masjid berlantai tiga yang masih dalam tahap pembangunan, menurut info dari seorang pemandu wisata, dibangun oleh Asman Abnur, mantan menteri yang mengundurkan diri karena partainya, PAN, tidak lagi mendukung Jokowi di pilpres tahun ini. Asman sebelum terjun ke politik memang dikenal sebagai pengusaha asal Minang yang sukses di Batam.

MJA Tower | Dokumentasi pribadi
MJA Tower | Dokumentasi pribadi
Kawasan wisata Ocarina, yang menyediakan banyak wahana permainan, layak direkomendasikan untuk wisata keluarga yang diikuti anak-anak dan remaja. Memang tidak selengkap Ancol di Jakarta apalagi bila dibandingkan Pulau Sentosa di Singapura. Tapi lumayanlah sebanding dengan tiket masuk Rp 15.000 per orang.

Bila kita ke kawasan ini di malam hari, di seberang kelihatan cahaya dari gedung-gedung tinggi di pusat kota Batam. Sebetulnya selain Ocarina, ada wisata di pinggir pantai lain di Batam, seperti Pantai Nongsa, di mana terdapat resort mewah ala Bali. Sayang sekarang ini agak kotor.

Perkampungan warga asli | Dokumentasi pribadi
Perkampungan warga asli | Dokumentasi pribadi
Justru rasanya lebih eksotik bila mengunjungi pantai alami tempat nelayan beraktivitas dan melewati perkampungan warga asli Batam yang beretnis Melayu Riau dengan dialek yang sama dengan orang Melayu Malaysia atau Melayu Singapura.

Karena itu, beberapa pantai bertipikal seperti itu, oleh warga Batam dinamakan sebagai Pantai Melayu. Di sini terdapat pula warung makan seafood berharga murah dan lezat dengan masakan khas  Melayu.

Kapal yang berkeliling Batam untuk wistawan | Dokumentasi pribadi
Kapal yang berkeliling Batam untuk wistawan | Dokumentasi pribadi
Tadi sudah disinggung adanya resort mewah seperti yang ada di Nusa Dua, Bali. Tapi jumlahnya masih sedikit. Tentu yang disasarnya adalah wisatawan berkantong tebal yang biasanya ke Batam untuk bermain golf atau menyewa kapal untuk berkeliling pulau Batam dan sekitarnya.
| Dokumentasi pribadi
| Dokumentasi pribadi
Mengenai oleh-oleh, sebelumnya Batam belum punya makanan khas seperti bakpia di Yogya, Wingko Babat di Semarang atau kripik balado di Padang.
| Dokumentasi pribadi
| Dokumentasi pribadi
Akibatnya banyak kue asal Johor Malaysia menjadi pilihan wisatawan domestik yang dibawa sebagai oleh-oleh. Di samping itu cenderamata asal Singapura seperti baju, gantungan kunci atau piringan bergambar Patung Merlion lambang Singapura, banyak dijual di Batam.
Barelang Bridge alias Jembatan Habibie | Dokumentasi pribadi
Barelang Bridge alias Jembatan Habibie | Dokumentasi pribadi
Tapi untunglah sejak beberapa tahun terakhir ini, beberapa pelaku wirausaha setempat berhasil menjadikan kek pisang (kek dari kata cake atau kue) sebagai oleh-oleh khas Batam.

Kawasan Dendang Melayu | Dokumentasi pribadi
Kawasan Dendang Melayu | Dokumentasi pribadi
Kek pisang dengan berbagai variannya mirip kue sejenis di Bandung, tapi dengan rasa pisang yang manis. Ada juga kek rasa durian. Yang penting layak sebagai oleh-oleh meskipun daya tahannya hanya sekitar 5 sampai 6 hari saja.
| Dokumentasi pribadi
| Dokumentasi pribadi
Jadi, bila anda ke Batam, pastikan tidak menghabiskan waktu untuk berbelanja saja. Ada baiknya menikmati pemandangan Batam yang tak kalah indah dengan daerah lain yang lebih dahulu terkenal di tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun