Dengan langsung memproduksi mobil di Indonesia, maka tanpa gembar gembor dan tanpa label "mobil nasional" yang saat Orde Baru disematkan kepada mobil Timor yang sebenarnya adalah mobil dari Korea yang lisensinya diberikan kepada Tommy Soeharto, pihak Toyota Indonesia sudah banyak menggunakan komponen lokal pada mobil yang diproduksinya.
Bahkan sejak beberapa tahun terakhir ini, Indonesia sudah menjadi negara pengekspor mobil, karena dari jumlah yang diproduksi, baik dari Toyota Group maupun mobil lainnya, sebagian diserap oleh pasar luar negeri.Â
Johnny Darmawan yang sejak 2014 telah pensiun dari Astra Group diakui oleh banyuak pihak sebagai salah satu orang yang paling berjasa dalam membangun industri otomotif di dalam negeri, sehingga memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan lapangan kerja baik di perusahaan perakitan, industri komponen, dealer mobil, hingga bengekel. Â
Tidak itu saja, karena sudah berhasil mengekspor mobil, pasti menghasilkan devisa yang lumayan. Tentu juga pajak yang disetorkan industri otomotif bagi pemerintah setiap tahunnya tergolong besar.Â
Kembali ke Toyota Avanza, keberhasilannya ditunjang oleh banyak faktor. Yang paling jelas adalah faktor kepercayaan konsumen, karena Avanza adalah pionir mobil sejenis dan ada nama besar Toyota di depannya.Â
Kemudian banyaknya jaringan penjualan, kemudahan layanan pemeliharaan mobil, ketersediaan spare part yang banyak, dan harga jual kembali yang tetap tinggi karena masih diburu konsumen mobil second, juga menjadi faktor pendukung yang tidak kalah pentingnya.
Keberhasilan Avanza adalah juga keberhasilan Indonesia, keberhasilan anak bangsa, tidak semata-mata keberhasilan Astra atau Toyota sebagai perusahaan.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H