Dulu waktu sekolah, alhamdulillah saya gampang menjawab soal, apa kepanjangan dari sebuah singkatan. Soal tersebut biasanya terdapat pada pelajaran Sejarah atau Kewarganegaraan.Â
Contoh, BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. BP7 adalah Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.
Kemudian saat kuliah di era 1980-an, ada mata kuliah wajib bagi mahasiswa di seluruh Indonesia, namanya Kewiraan. Di sini dikenal istilah ipoleksosbudhankamrata, yang maksudnya adalah ideologi, politik, sosial, ekonomi, dan pertahanan keamanan rakyat semesta. Â Sekarang singkatan atau akronim seperti itu sudah terdengar asing bagi telinga kita.
Namun bukan berarti di era sekarang singkatan yang lebih gila tidak ada lagi. Lihatlah foto di atas. Di Pangandaran ada kantor BP3APK2BPMPD. Kalau ini ditanya oleh guru saat ujian di sekolah, mungkin banyak murid yang menyerah, tak mampu menghafalkannya. Bahkan kalau bisa nyontek, bila dilakukan dengan gaya kilat karena takut ketahuan guru, sangat mungkin salah dalam menyalinnya ke kertas jawaban.
Sungguh tidak terpikir, betapa "kreatif"-nya yang punya ide melahirkan singkatan yang amat menyiksa pembacanya itu. Oke, saya lihat contekan dulu ya. BP3APK2BPMPD adalah singkatan dari Badan Pemberdayan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (seputarjabar.com, 08/2015).
Wow, ternyata tugas kantor yang sederhana itu amat luhur. Kalau semua tugas itu terlaksana dengan baik, sebagian besar permasalahan di Kabupaten Pangandaran mungkin bisa dituntaskan. Tapi, mbokya singkatannya diganti, jangan-jangan pegawai di kantor itu tidak hafal nama singkatannya. Nah, kalau singkatannya tidak hafal, apa lagi kepanjangannya.
Masalahnya tugas pegawai kantor itu memang seabrek. Saya yang ingin memberikan usulan penggantian nama singkatannya, akhirnya mentok sendiri, karena versi di atas ternyata sudah paling ringkas. Kalau diperpendek lagi, akan menghilangkan sebagian tugas yang tidak terwakili di namanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H