Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mal Masih Laris, Spot Berfoto Menjadi Daya Tarik

2 November 2018   10:25 Diperbarui: 2 November 2018   18:23 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata di jembatan tersebut juga ada tempat bermain untuk anak-anak dan sebuah taman bunga yang menawan. Ini pun menjadi sasaran empuk untuk berselfie ria.

Mal yang berlokasi di tepi pantai seperti Bay City Mall di Pluit, Jakarta, membangun khusus koridor yang nyaman untuk berjalan kaki, sekaligus menyediakan anjungan yang indah untuk berfoto. Lagi-lagi, berfoto menjadi kata kunci, karena itulah bagian dari gaya hidup masa kini. 

Anjungan berfoto di halaman sebuah mal (klikhotel.com)
Anjungan berfoto di halaman sebuah mal (klikhotel.com)
Fungsi rekreasi mal sudah semakin luas dari sekadar bioskop dan tempat makan. Ada mal yang dilengkapi dengan gedung pertunjukan kesenian. Ada yang mempunyai  aquarium sejenis sea world dalam versi mini. Ini menjadi faktor pembeda dengan mal lain, karena  kalau hanya arena bermain anak-anak dalam bentuk standar, sudah terlalu umum. 

Pada hari-hari tertentu, manajemen mal mengadakan acara khusus yang membuat pengunjung membludak. Contohnya acara meet and greet dengan artis terkenal, bahkan dengan boyband atau girlband dari Korea yang tengah digandrungi remaja. Biasanya ini terkait dengan promosi dari suatu produk.

Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan, agar sebuah mal disukai pengunjung dan menjadi pelanggan setia, sediakan mushala yang luas dan nyaman, sehingga pengunjung tetap dapat menunaikan ibadahnya. Dan memang rata-rata mal kelas atas sudah menyediakannya, tidak nyempil di area parkir seperti gaya mal zaman dulu.

Tapi tetap satu hal masih menajdi pertanyaan. Seberapa besar dampak ramainya pengunjung terhadap omzet para penyewa mal yang menjual barang seperti pakaian, kosmetik, perangkat elektronik, alat rumah tangga atau keperluan sehari-hari? Atau akankah nantinya mal akan sepenuhnya menonjolkan bisnis hiburan dan makanan? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun