Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jiwasraya Kesulitan Likuiditas, Akibat Gejolak Perekonomian atau Salah Tata Kelola?

15 Oktober 2018   14:23 Diperbarui: 15 Oktober 2018   14:43 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang menjadi persoalan, lanjut Hexana, Jiwasraya tidak bisa mencairkan asetnya di saham, yang saat ini sedang mengalami penurunan nilai aset akibat kondisi pasar yang tengah tertekan. "Sebagai BUMN, kami tidak bisa cut loss," terang Hexana.

Sampai di sini, sepertinya terang benderang, Jiwasraya menjadi salah satu korban gejolak perekonomian (untuk tidak menyebutnya sebagai krisis) yang menghantam Indonesia karena faktor global. 

Namun kalau dikritisi, kebijakan manajemen Jiwasraya yang menempatkan investasinya sebasar 75% dalam bentuk produk finansial yang rentan terdampak gejolak, maka bisa dibilang terlalu berani dan spekulatif. Bila dana tersebut lebih banyak ditempatkan sebagai deposito di bank-bank papan atas, logikanya akan lebih aman.

Menarik pula menyimak pendapat pengamat asuransi, Herris Simanjuntak  yang mengatakan bahwa penyebab penundaan pembayaran polis Jiwasaraya adalah karena masalah tata kelola (corporate governance) di perusahan plat merah tersebut. Hal ini ditambah lagi dengan penerapan manajemen risiko yang masih kurang pas dan masalah compliance (kepatuhan) terhadap peraturan, ujar Herris seperti dikutip dari Antara (12/10).

Herris secara lebih spesifik menyoroti soal kecukupan pencadangan yang dimiliki Jiwasraya. Terjadinya penundaan pembayaran kepada nasabah menunjukkan ada masalah pada pencadangan perusahaan. 

Sebagai catatan, OJK telah membuat ketentuan tentang pencadangan yang harus dipatuhi semua perusahan asuransi, antara lain agar saat jatuh tempo kewajiban kepada nasabah, pihak asuransi tidak mengalami kesulitan.

Lalu, menjadi pertanyaan, kasus Jiwasraya apakah lebih dominan karena tekanan pasar yang lagi bergejolak atau lebih dominan karena salah tata kelola? Ini PR yang tidak ringan bagi OJK, namun penting untuk dituntaskan agar di masa mendatang persoalan serupa tidak terulang, dan perusahaan asuransi bisa tahan terhadap gejolak perekonomian. 

dok. kontan.co.id.
dok. kontan.co.id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun