Masalahnya sebagai mata-mata era jadul, Johnny sangat tidak familiar dengan berbagai perangkat teknologi canggih. Bahkan, di awal penugasannya, Johnny dengan gagahnya melempar gadget yang diterimanya sebagai bekal untuk  bekerja, ke tong sampah.Â
Sewaktu Johnny ditawarkan memilih mobil yang akan dipakainya, ia malah memilih mobil tua yang sudah diselimuti di pojok ruang parkir. Artinya, mobil tersebut sudah tidak layak bagi aktivitas spionase.
Dengan berbagai tingkah yang gaptek dan kuno, seperti menggunakan telpon umum pakai koin untuk berkomunikasi melawan mafia penjahat yang menguasai big data di dunia maya, kelucuan demi kelucuan terbangun dengan sendirinya.
Perdana Menteri Inggris yang tidak puas melihat kekonyolan Johnny, akhirnya memecatnya. Tapi Johnny yang punya misi mulia, diam-diam tetap melanjutkan aksinya, karena mengetahui bahwa Perdana Menteri sudah terjebak oleh kepiawaian pemimpin mafia siber saat melakukan presentasi tentang kecanggihan program yang dibuatnya.Â
Perdana Menteri setuju untuk berkolaborasi dengan kelompok mafia yang seolah-olah membantu Inggris dengan berbagai programnya, padahal niat sesunguhnya adalah untuk mencuri data.
Bagaimana kecerdikan teknologi kuno ala Mr. Bean, eh salah lagi, maksudnya Johnny English, menandingi teknologi sangat canggih dari kelompok mafia, bisa dinikmati di layar lebar.Â
Film yang relatif pendek ini, hanya 88 menit, lumayan menghibur, terutama bagi yang kangen dengan aksi kocak Rowan Atkinson.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H