Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Koin Rp 100 dan Rp 200 Sudah Waktunya Ditarik dari Peredaran?

10 Oktober 2018   15:47 Diperbarui: 10 Oktober 2018   15:56 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ikhlas apakah akan diambil oleh kasir yang melayani, untuk keperluan pribadi atau akan dikumpulkan dalam waktu cukup lama, bila nilainya sudah agak besar disumbangkan ke panti asuhan atau untuk keperluan sosial lainnya. 

Saya sempat mengamati, ternyata yang bertindak seperti saya, lumayan banyak juga. Sehingga dalam sehari mungkin terkumpul sampai puluhan ribu rupiah untuk satu orang kasir.

Cerita di beberapa daerah terluar atau di perbatasan dengan negara lain, berbeda lagi. Di sana, semua uang koin termasuk pecahan Rp 500 dan Rp 1.000, juga ditolak sebagai alat pembayaran oleh para pedagang lokal. Tapi ini anggap saja sebagai pengecualian.

Yang jelas, secara umum gampang terlihat bahwa koin Rp 1.000 dan Rp 500 saat ini masih diterima dengan baik oleh masyarakat luas di banyak daerah. 

Pak Ogah yang mengawal perputaran atau persimpangan jalan, sopir angkot, pengamen, dan tukang koran di pinggir jalan, rata-rata sering menerima dan menggunakan uang koin Rp 500.

Untuk pecahan Rp 200 dan Rp 100 memang masih lazim tercatat dalam pembukuan perusahaan atau sebagai alat kembalian di super market. Tapi harus diakui bahwa secara umum frekuensi penggunaannya oleh masyarakat semkin kecil.

Pertanyaannya, apakah sudah saatnya koin Rp 100 dan Rp 200 ditarik dari peredaran? Kita serahkan pada pihak yang punya kewenangan.

Koin Rp 100 terbaru (dok. bobo.grid.id)
Koin Rp 100 terbaru (dok. bobo.grid.id)
.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun