Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tol Cipali Belum Sebagus Cipularang

17 September 2018   17:44 Diperbarui: 18 September 2018   16:42 2549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sebagian jalan berupa beton cor-coran (dok. viva.co.id)

Bila kita berkendaraan dari Jakarta melewati tol ke arah timur, ruas tol yang pertama dilalui adalah tol Jakarta-Cikampek atau sering disebut sebagai tol Cikampek saja. Setelah itu jalur ini bercabang dua, yakni tol Cikampek - Purwakarta - Padalarang, yang disingkat tol Cipularang, dan Cikopo - Palimanan yang disingkat tol Cipali.

Bila tujuan kita ke Bandung, maka kita mengambil tol Cipularang, sedangkan kalau ke Cirebon kita melalui tol Cipali. Secara umum kenyamanan di tol Cipali relatif baik. Hanya bagi yang sering ke Bandung melewati tol Cipularang, tentu bisa membandingkan bahwa kondisi di tol Cipali belum sebagus Cipularang.

Keberadaan rest area yang mencukupi, dalam arti jarak antara rest area yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, sekitar 10 -20 km saja, sudah terpenuhi di tol Jakata - Bandung, baik yang di tol Cikampek maupun Cipularang. Di sini rest area-nya lumayan luas, pilihan  tempat makannya banyak, ada masjid yang bagus, serta tempat mengisi bahan bakar.

Jalur tengah pembatas jalan belum ditanami bunga (dok. id.vltrends.com)
Jalur tengah pembatas jalan belum ditanami bunga (dok. id.vltrends.com)
Sedangkan di Cipali, hanya ada 4 lokasi rest area di sepanjang tol sejauh lebih kurang 120 km ini, itupun hanya dua yang lengkap dengan menyediakan tempat pengisian bahan bakar. Rest area tersebut masing-masing berada di km 86, 102, 130, dan 166. Hanya di km 102 dan 166 yang ada tempat pengisian bahan bakar.

Sepertinya di km 152 juga diperuntukkan buat rest area yang ditandai dengan gerbang keluar masuk kendaraan.  Juga ada tanda seperti rambu lalu lintas sebelum km 152 tersebut yang bergambar fasilitas yang terdapat di rest area. Sayangnya rambu tersebut dicoret dan ternyata rest area memang belum ada di sana.

Bagi warga Jakarta yang bepergian ke Cirebon, maka disarankan agar menggunakan salah satu dari rest area yang ada di tol Cikampek, yakni di km 19, 37, dan 57. Di sini banyak sekali tempat makannya, sedangkan di tol Cipali lebih terbatas pilihannya. 

Demikian pula tempat salat, yang di Cipali beberapa rest area hanya berupa musala kecil yang membuat jamaah sampai antri utuk salat ketika lalu lintas ramai seperti di hari libur. Sedangkan di tol Cikampek dan Cipularang masjidnya bisa menampung jamaah yang banyak.

tempat makan di sebuah rest area tol cipali (dok. merdeka.com)
tempat makan di sebuah rest area tol cipali (dok. merdeka.com)
Demikian pula bila kita membandingkan kondisi jalan, Cipularang relatif lebih baik dari Cipali. Kondisi sebagian jalan di Cipali berupa beton cor-coran, bisa mempercepat gundulnya ban kendaraan yang sering melewatinya.

Tentang kerawanan di jalan, mungkin di Cipularang perlu lebih waspada karena banyak belokan serta naik turun sesuai dengan kontur tanah pegunungan. Tapi, justru dengan kondisi jalan Cipali yang lurus dan datar, kerawanannya adalah melawan rasa kantuk bagi pengendara karena seperti tidak ada sesuatu yang "mengejutkan".

Apalagi pemandangan di sepanjang tol Cipali relatif monoton, cenderung gersang seperti di musim kemarau saat ini. Di pembatas jalur tidak ada tanaman bunga seperti di Cipularang.

sebagian jalan berupa beton cor-coran (dok. viva.co.id)
sebagian jalan berupa beton cor-coran (dok. viva.co.id)
Mudah-mudahan pembenahan di masa datang akan membuat tol Cipali lebih nyaman. Ada nama besar Astra yang melalui anak perusahaannya Astratel yang mengakuisisi tol Cipali awal 2017 lalu dari pemilik sebelumnya Saratoga Group milik Sandiaga Uno, salah satu calon wakli presiden.

Ada alasan historis kenapa Astra melakukan akuisisi. Di km 161 tol Cipali terdapat jembatan William Soeryadjaya. Jembatan ini melewati Sungai Cimanuk, Majalengka, yang merupakan kota kelahiran pendiri Astra, William Soeryadjaya, yang sudah meninggal di tahun 2012 yang lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun