Bila kita berkendaraan dari Jakarta melewati tol ke arah timur, ruas tol yang pertama dilalui adalah tol Jakarta-Cikampek atau sering disebut sebagai tol Cikampek saja. Setelah itu jalur ini bercabang dua, yakni tol Cikampek - Purwakarta - Padalarang, yang disingkat tol Cipularang, dan Cikopo - Palimanan yang disingkat tol Cipali.
Bila tujuan kita ke Bandung, maka kita mengambil tol Cipularang, sedangkan kalau ke Cirebon kita melalui tol Cipali. Secara umum kenyamanan di tol Cipali relatif baik. Hanya bagi yang sering ke Bandung melewati tol Cipularang, tentu bisa membandingkan bahwa kondisi di tol Cipali belum sebagus Cipularang.
Keberadaan rest area yang mencukupi, dalam arti jarak antara rest area yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, sekitar 10 -20 km saja, sudah terpenuhi di tol Jakata - Bandung, baik yang di tol Cikampek maupun Cipularang. Di sini rest area-nya lumayan luas, pilihan  tempat makannya banyak, ada masjid yang bagus, serta tempat mengisi bahan bakar.
Sepertinya di km 152 juga diperuntukkan buat rest area yang ditandai dengan gerbang keluar masuk kendaraan. Â Juga ada tanda seperti rambu lalu lintas sebelum km 152 tersebut yang bergambar fasilitas yang terdapat di rest area. Sayangnya rambu tersebut dicoret dan ternyata rest area memang belum ada di sana.
Bagi warga Jakarta yang bepergian ke Cirebon, maka disarankan agar menggunakan salah satu dari rest area yang ada di tol Cikampek, yakni di km 19, 37, dan 57. Di sini banyak sekali tempat makannya, sedangkan di tol Cipali lebih terbatas pilihannya.Â
Demikian pula tempat salat, yang di Cipali beberapa rest area hanya berupa musala kecil yang membuat jamaah sampai antri utuk salat ketika lalu lintas ramai seperti di hari libur. Sedangkan di tol Cikampek dan Cipularang masjidnya bisa menampung jamaah yang banyak.
Tentang kerawanan di jalan, mungkin di Cipularang perlu lebih waspada karena banyak belokan serta naik turun sesuai dengan kontur tanah pegunungan. Tapi, justru dengan kondisi jalan Cipali yang lurus dan datar, kerawanannya adalah melawan rasa kantuk bagi pengendara karena seperti tidak ada sesuatu yang "mengejutkan".
Apalagi pemandangan di sepanjang tol Cipali relatif monoton, cenderung gersang seperti di musim kemarau saat ini. Di pembatas jalur tidak ada tanaman bunga seperti di Cipularang.
Ada alasan historis kenapa Astra melakukan akuisisi. Di km 161 tol Cipali terdapat jembatan William Soeryadjaya. Jembatan ini melewati Sungai Cimanuk, Majalengka, yang merupakan kota kelahiran pendiri Astra, William Soeryadjaya, yang sudah meninggal di tahun 2012 yang lalu.