Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hammock dan Top Selfie di Hutan Pinus Kragilan

9 September 2018   10:45 Diperbarui: 9 September 2018   11:00 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di negara kita banyak sekali terdapat pohon pinus. Pohon ini sengaja ditanam untuk menjaga kelestarian lingkungan. Bukit yang gundul, bila ditanami pohon pinus, bisa mencegah erosi. Makanya di area pebukitan atau pegunungan, terutama yang dikuasai perusahaan milik negara, Perhutani, hutan pinus mudah ditemukan.

Selain untuk konservasi hutan, manfaat pinus ternyata cukup banyak. Batangnya bisa dipakai buat konstruksi, korek api, pulp dan kertas serat panjang. Sedangkan getahnya bisa diolah menjadi bahan pengencer cat.

Top Selfie. Dok pribadi
Top Selfie. Dok pribadi
Tapi ada lagi manfaat lain yang akhir-akhir ini semarak di banyak area hutan pinus, yakni dikembangkan menjadi objek wisata. Salah satunya adalah di Taman Nasional Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Khususnya di lokasi yang terdapat jalan raya yang membelah Dusun Kragilan, Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, kawasannya betul-betul menjadi tempat favorit bagi pelancong.  

Paling tidak ada dua objek utama di sana, yakni menjajal hammock atau tempat tidur gantung dan berfoto di top selfie. Jangan bayangkan naik tempat tidur gantung itu gampang, kecuali bagi para pendaki gunung yang sudah terbiasa, meskipun sebetulnya bahannya aman karena terbuat dari kain berbahan khusus seperti bahan untuk parasut, yang kedua ujungnya diikat ke batang pinus, mirip ayunan.

Gerbang masuk. Dok pribadi
Gerbang masuk. Dok pribadi
Hammock tersebut dibuat bertingkat, sehingga antar dua batang pinus berjarak sekitar 3 sampai 4 meter, bisa terdapat 5 sampai 7 tingkat. Lalu bila ada pengunjung yang datang berkelompok, masing-masingnya bisa naik ke sebuah hammock. Yang paling berani, karena butuh perjuangan, akan memilih tempat yang paling tinggi. 

Buat memanjat tempat rebahan tersebut, ada petugas yang siap membantu. Meskipun begitu, kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh saat berbaring atau saat berfoto juga diperlukan, agar posisinya nyaman. 

Para penjaga hammock selalu siap kalau terjadi apa-apa. Kalaupun lagi tidak ada penyewa, mereka menunggu di depan "kapling" yang dikuasainya, atau aktif menawarkan pengunjung untuk memilih hammock-nya. Satu orang dimintai uang sewa Rp 5.000.

Anjungan pandang. Dok pribadi
Anjungan pandang. Dok pribadi
Kegiatan yang paling disukai pengunjung, terutama para remaja dan orang tua berjiwa remaja, ternyata adalah berfoto selfie. Agaknya karena itulah, seperti tertulis di banyak tempat, kawasan ini disebut  sebagai "Top Selfie Kragilan". Terlepas dari apakah secara grammar nama itu sudah tepat atau tidak, maksudnya adalah di Kragilan banyak sekali tersedia spot menarik untuk berfoto selfie.

Untuk setiap spot, yang masing-masingnya mempunyai dekorasi unik, seorang pengunjung juga dikenakan biaya Rp 5.000. Artinya, bila ada kelompok yang terdiri dari 10 orang dan ramai-ramai menggunakan suatu spot, maka mereka harus merogoh kocek Rp 50.000.

Kuda menunggu penyewa. Dok pribadi
Kuda menunggu penyewa. Dok pribadi
Namun bila pengunjung ingin memperoleh hasil jepretan yang lebih memuaskan, di sana banyak pula warga setempat yang menguasai ketrampilan fotografi, yang siap membantu mulai dari menunjukkan spot yang bagus, mengarahkan gaya, dan mengambil foto.

Berfoto kelompok di tengah jalan yang membelah hutan pinus banyak menjadi pilihan pengunjung, sehingga bila ada mobil yang mau lewat, si pengendara harus bersabar sampai pengambilan gambar selesai. Untungnya jarang mobil yang lewat, karena bagi mereka yang datang membawa kendaraan disediakan tempat parkir yang tidak mengganggu pengunjung berfoto. 

Banyak pula mereka yang berpacaran berfoto mesra, dan tampaknya para fotografer lokal mampu mengarahkan gaya sehingga adegannya mirip di film-film atau di sinetron. Hanya saja aktor dan aktris-nya banyak yang malu-malu karena adegan tersebut ditonton banyak orang yang juga antre untuk berfoto.

Dekorasi menarik. Dok pribadi
Dekorasi menarik. Dok pribadi
Ada pula tempat berdiri di separo ketinggian pohon pinus yang ada di pinggir jalan raya, sehingga harus dipanjat menaiki tangga, juga ramai yang mengantre untuk dapat kesempatan berfoto di situ. Tempat seperti ini ada dua buah yang dibuat sejajar, satu di sisi kiri jalan, dan satu lagi di sisi kanan.

Para fotografer tersebut memakai kamera miliknya sendiri, bukan dari hape pengunjung. Jadi nanti pengunjung dipersilakan memilih foto-foto yang ingin dipindahkan ke hapenya, dengan membayar Rp 1.500 per foto, atau membayar borongan dengan memindahkan semua foto ke hape pengunjung, dengan ongkos sesuai kesepakatan setelah tawar menawar.

Untuk yang suka naik kuda, bisa pula menyalurkan hobinya, karena di Hutan Pinus Kragilan terdapat penyewaan kuda yang akan didampingi pemandunya untuk berkeliling kawasan objek wisata tersebut. 

Para fotografer (dok pribadi)
Para fotografer (dok pribadi)
Bagi yang lagi berada di Yogyakarta atau Magelang dan sekitarnya, silakan berkunjung ke Kragilan. Nikmatilah keasrian hutan pinus dan segala asesorisnya. Tarif masuknya Rp 10.000 per orang. 

Sebaiknya membawa masker  penutup hidung yang bisa dibeli dari para pedagang di gerbang masuk, karena debunya relatif banyak. Selain itu, tingkah laku pengunjung banyak yang kurang terpuji dengan membuang sampah seenaknya.

Group action. Dok pribadi
Group action. Dok pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun