Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Panjang untuk Sahabat

1 Agustus 2016   17:18 Diperbarui: 1 Agustus 2016   18:06 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Justru itulah pelajaran yang amat berharga yang tidak didapatkan di bangku pelatihan. Perusahaan ini adalah lautan ilmu yang amat luas. Mungkin saya baru memperoleh sebahagian kecil dari ilmu tersebut, tapi sungguh sangat berarti bagi saya, dan itulah keuntungan terbesar saya selama tiga puluh tahun berada di sini. 

Jadi kalau saya menempatkan keuntungan mendapat ilmu melebihi keuntungan finansial sebagaimana lazimnya tujuan seseorang mendapatkan pekerjaan, tentu itu tidak terlepas dari eksistensi perusahaan ini yang telah berdiri sejak 121 tahun yang lalu, melayani semua segmen dan semua lapisan masyarakat, dan beroperasi sampai ke semua pelosok. Karena di sanalah ilmu yang hakiki tersebar.

Tidak saja ilmu "konvensional" yang saya terima di setiap kesempatan pelatihan di dalam dan di luar negeri, termasuk pendidikan pasca sarjana yang dibiayai perusahaan, namun juga ilmu "kehidupan" itu sendiri. Saya belajar kehidupan dari banyak sekali sahabat, dari pejabat paling tinggi sampai pekerja yang secara administrasi berada di level paling bawah. Saya sangat banyak mendapat pelajaran berharga dari Direksi dan Komisaris, rekan kerja, bawahan, institusi lain yang terkait, konsultan, pelanggan, termasuk pula dari pramubakti pengantar surat, tenaga keamanan dan pengemudi.  

Pelajaran tersebut saya dapatkan dari pengarahan di gedung mewah di ibukota negara, sampai ke kantor kecil, bahkan agen di kios-kios di berbagai pelosok, dari Sabang sampai Merauke. Saya sungguh tidak mampu menyembunyikan kebanggaan saya karena dengan bergabung di perusahaan ini dan berada di lingkungan yang penuh nilai kekeluargaan, saya telah mengunjungi semua provinsi yang ada di negara kita tercinta ini.

Saya telah mendapatkan sertifikat sebagai orang yang pernah berkunjung ke Kilometer Nol Indonesia di Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam, dan juga sertifikat berkunjung ke perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini di Sota, Merauke, Papua. Luar biasa indahnya Indonesia ini. Beragam suku dan budaya semakin membuat saya mencintai nusantara kita.

Dan perusahaan ini telah terbukti memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa. Izinkan juga saya menyimpan kebanggaan karena pernah bergabung, meski seperti yang telah saya tulis di atas, hanya titik kecil di sebuah lukisan besar yang indah. 

Jadi, kalau kita kembalikan ke ilmu di bangku sekolah, maka di perusahaan ini berpadu semua cabang ilmu. Tidak hanya ilmu manajemen, ekonomi, akuntansi, administrasi, komunikasi, hukum, teknik, pertanian, tapi juga sosial budaya, antropologi, psikologi, geografi, dan banyak lagi yang lainnya.

Bahkan ilmu spiritual saya banyak bertambah, meskipun sebahagian belum mampu saya praktekkan. Perusahaan ini saya rasakan sangat memberi ruang untuk beribadah dan melakukan pengajian dan acara keagamaan lainnya.

Maka kalau saya menganggap manfaat dari ilmu yang saya peroleh di atas dan manfaat dari banyak sekali teman yang saya dapatkan, tidak ternilai harganya, tentu bisa dimengerti. Ini menjadi bekal yang luar biasa dalam menempuh masa purnabakti.

Last but not least, tanpa bermaksud sombong, saya tidak bisa memungkiri bahwa saya telah mendapat limpahan materi selama bergabung di perusahaan ini. Meski faktor materi bukanlah segala-galanya, tapi sebagai seorang anak yang lahir dari keluarga yang sederhana, bahkan bisa disebut kurang mampu, pada awalnya materi itu yang saya tuju. Barulah belakangan saya sadari, di samping materi, perusahaan ini juga memberi nilai-nilai yang amat luhur.

Ternyata mencari pekerjaan mirip mencari jodoh, belum tentu yang didapat sama dengan yang diidamkan. Saya yang begitu menyelesaikan S1 di tahun 1985, diminta oleh almamater untuk menjadi staf pengajar, sempat berpikiran, dunia akademis akan menjadi pengabdian masa depan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun